Jakarta, situsenergy.com
Sebagai upaya peningkatan produksi migas nasional, Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) melakukan percepatan pengembangan Lapangan YY. Setelah selesai tahap pabrikasi Anjungan YYA yang dilakukan oleh kontraktor EPCI PT Meindo Elang Indah di Handil-1 Fabrication Yard, akhirnya hari ini (Senin, 25/3) Anjungan YYA diberangkatkan “Sail Away” menuju lepas Pantai Utara Jawa Barat.
Seremoni Sail Away Anjungan YYA ini dihadiri oleh Perwakilan SKK Migas, Jajaran Direksi Pertamina Hulu Energi, dan Manajemen PHE serta PHE ONWJ. Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas, Luky Agung Yusgiantoro menjelaskan Proyek YY ini adalah salah satu proyek yang secara ketat dipantau SKK Migas karena akan onstream tahun ini dan memberikan kontribusi dalam mencapai target produksi.
“Apabila dimungkinan kita akan mendukung mendorong agar proyek ini dapat selesai lebih cepat,” kata Luky dalam keterangan resminya, Senin (25/3).
Direktur Utama PHE, Meidawati, menambahkan bahwa PHE ONWJ adalah KKKS pertama di Indonesia menerapkan skema gross split. Proses pabrikasi Anjungan YYA yang tepat waktu membuktikan bawa PHE ONWJ menerapkan gross split dengan tepat, sehingga segala sesuatunya lebih efisien.
“Hal ini juga membuktikan PHE ONWJ tetap semangat terus meningkatkan produksi migas nasional,” katanya.
Sejak dimulainya tahap pabrikasi di bulan Agustus 2018, milestone pengembangan Lapangan YY diharapkan memenuhi OTOBOSOR (on time, on budget, on scope dan on return) dan tentunya tetap mengedepankan aspek keselamatan, kesehatan dan lindung lingkungan dalam pelaksanaanya.
Secara paralel dalam waktu yang bersamaan yaitu sejak bulan Januari hingga Februari 2019, telah dilakukan pemasangan pipa penyalur bawah laut sepanjang 13,5 km dari lokasi rencana Anjungan YYA ke Anjungan KLB. Pipa bawah laut tersebut akan digunakan untuk menyalurkan minyak dan gas ke Anjungan KLB yang selanjutnya minyak akan dialirkan ke central plant utk pemprosesan dan dialirkan ke FSO Arco Arjuna, sedangkan gas akan disalurkan ke Anjungan Mike-Mike dan kemudian ke Muara Karang untuk didistribusikan ke konsumen.
Proyek senilai USD85,4 juta dengan potensi cadangan minyak dan gas yang cukup besar mencapai 4 MMBO dan gas 21,2 BSCF direncanakan berproduksi pada akhir September 2019. Diharapkan nantinya Lapangan YY akan menyumbang tambahan produksi minyak sebesar 4.065 BOPD dan gas bumi mencapai 25,5 MMSCFD.
“Produksi dari Lapangan YY akan digunakan seluruhnya untuk kepentingan dalam negeri sehingga menjadi pendorong roda perekonomian industri di sekitar wilayah kerja PHE ONWJ,” sambung Meidawati. (DIN)
Leave a comment