


Jakarta, situsenergy.com
Realisasi penyaluran dana bergulir oleh Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) Koperasi dan UMKM (KUMKM) hingga saat ini baru sekitar 30 persen dari target Rp1,5 triliun. Angka ini setara Rp461 miliar dan tergolong masih kecil apabila dilihat dari sisi waktu yang tinggal menyisakan 6 bulan saja.
Meski begitu, di semester kedua 2019 ini, direksi LPDB optimis target tersebut dapat tersalurkan kepada mitra LPDB baik koperasi maupun Badan Perkreditan Rakyat (BPR), Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Untuk periode hingga akhir Juni 2019 ini saja dipastikan sebanyak Rp860 miliar bakal tersalurkan baik secara konvensional ataupun syariah.
Direktur Utama LPDB-KUMKM, Braman Setyo, mengatakan dana bergulir sebesar Rp461 miliar ini terinci dalam penyaluran kredit kepada UMKM melalui LKBB sebesar Rp50 miliar, melalui perbankan Rp393,5 miliar dan kepada koperasi sebesar Rp17,5 miliar. Dipastikan sisa waktu yang ada akan dioptimalkan untuk segera menyalurkan dana bergulir kepada mitra-mitranya.
“Juni ini ada sekitar Rp 860 miliar sudah dilakukan komite. Ini menjadi satu keberhasilan LPDB dalam menyalurkan target dana yang sudah ditentukan, terutama kepada beberapa koperasi dan BPR yang telah dilakukan pra komite sebelumnya. Lebih cepat cair, maka Juli nanti akan jadi keberhasilan LPDB dalam mendorong pencapaian jadi 50 persen,” kata Braman Setyo saat bincang-bincang dengan awak media di kantornya, Senin (24/6).
Terkait dengan penyaluran kredit sendiri, Braman menegaskan setiap proposal yang sudah disetujui oleh Komite dan disetujui, tidak langsung 100 persen dicairkan. Melainkan pencairan dilakukan secara bertahap sebagai upaya untuk meminimalisir risiko kredit macet. Oleh sebab itu sepanjang waktu, LPDB akan terus melakukan monitoring dan evaluasi atas pencairan yang telah dilakukannya melalui mitra-mitra LPDB.
“Misalnya koperasi mengajukan pendanaan Rp1 miliar, mereka tidak serta merta cair Rp1 miliar, tapi 20 atau 30 persen dulu. Nah ini yang dikatakan kecil dapatnya. Saya sebenarnya kepingin begitu cair itu 100 persen, tapi kemampuan mereka untuk menyalurkan juga terbatas,” sebutnya.
Semantara itu terkait dengan suku bunga kredit yang dipatoknya, LPDB menegaskan sangat rendah namun bervareasi. Untuk kredit yang mendukung program nawacita sebesar 4,5 persen, untuk sektor riil 5 persen dan 7 persen untuk simpan pinjam serta bagi hasil maksimal 60:40. Dengan tingkat suku bunga yang rendah ini, Braman berharap pelaku usaha Koperasi dan UMKM dapat memaksimalkan produktifitasnya.
“Melalui Trisukses LPDB, kita optimistis dapat menyalurkan dana bengulir untuk perkuatan modal Koperasi dan UMKM,” ujarnya. (DIN)
No comments so far.
Be first to leave comment below.