

Catat Kinerja Positif di 2017, ANMM Akan Fokus Jalankan Bisnis Batubara
ENERGI May 10, 2018 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsenergy.com
PT ABM Investama Tbk/ANMM berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun buku 2017, dengan raihan laba bruto yang tumbuh 18,36 persen menjadi USD151,4 juta. Perolehan itu didukung oleh kenaikan volume penjualan batubara sebesar 25 persen menjadi 7,9 juta metrik ton.
Direktur Utama ANMM Andi Djajanegara mengatakan, untuk tahun 2018 ini, perseroan berkomitmen untuk fokus memperkuat bisnis pertambangan dan penjualan batu bara di tahun 2018. Strategi ini sejalan dengan konsolidasi yang dilakukan perusahaan sebagai supply chain bisnis batu bara di Indonesia. Selain itu, momentum kenaikan harga batu bara akan dioptimalkan untuk semakin memperkuat kinerja keuangan perusahaan.
Andi menyebut, sejak kuartal II/2016 hingga saat ini, harga batu bara di pasar global terus menunjukkan tren penguatan. Hal ini didukung oleh berbagai faktor, yang utama antara lain kebijakan Tiongkok sebagai produsen dan konsumen batu bara terbesar di dunia selama tahun buku 2017 yang mengurangi produksi batu bara domestiknya.
Sementara di level domestik, konsumsi batu bara terus meningkat sejalan dengan beroperasinya sejumlah pembangkit listrik baru berbasis batu bara. Harga Acuan Batu Bara (HBA) tahun 2017 sebesar US$ 85,9 per metrik ton, meningkat 39 pereen dibandingkan HBA tahun 2016 sebesar US$ 61,8 per metrik ton. Sementara mengacu pada index Newcastle, harga batubara global di akhir April 2018 sudah menembus level US$ 100,10 per metrik ton.
“Penguatan harga batu bara yang terus terjadi merupakan momentum yang akan dioptimalkan ANMM. Tahun lalu, kinerja perusahaan tumbuh secara positif dan tahun ini kami optimistis hasilnya akanlebih baik lagi,” kata Andi di Jakarta, Rabu (9/5).
Sementara itu, sebagai upaya untuk memperkuat bisnis batu bara, lanjut Andi, pada tahun 2017 perseroan telah menerbitkan Global Bond sebesar USD350 juta. Penerbitan surat utang global pertama kali yang berlangsung sukses itu telah memberikan ruang pendanaan yang cukup besar bagi perusahaan.
“Penerbitan Global Bond semakin memperkuat ruang ekspansi ANMM di industri batu bara. Kami dalam proses akuisisi tambang baru untuk memperkuat bisnis ini dalam jangka ppanjang,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan ANMM Adrian Erlangga, dalam kesempatan yang sama menjelaskan, pada tahun 2017 perseroan berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 690,73 juta, meningkat 16,94 persen dibandingkan pada 2016 sebesar US$ 590,70 juta. Perseroan, kata dia, juga berhasil meningkatkan laba bruto hingga 18,36 persen dari US$ 127,91 juta pada 2016 menjadi US$ 151,39 juta.
Meningkatnya permintaan batu bara secara global juga mendorong volume penjualan batu bara di tahun 2017 mencapai 7,9 juta ton, naik 25 persen daripada tahun 2016 sebanyak 6,35 juta ton.
“Kami akan terus mengontrol standar biaya operasi agar dampak kenaikan harga batubara ini dapat memberikan manfaat lebih besar dalam jangka panjang,” jelas Adrian.
Adrian menambahkan, pada tahun ini perseroan akan memperkuat posisinya sebagai supply chain batu bara melalui integrasi dan sinergi anak usahanya secara end-to-end. Sinergi ini melibatkan anak usaha di bidang kontraktor tambang, logistik, maintenance services, hingga trading batu bara.
Dengan model bisnis yang dimiliki, ANMM terbukti berhasil mengembangkan dan mengelola secara efisien. Contohnya adalah pengelolaan tambang batubara di Kalimantan yang berkapasitas produksi sekitar 5 juta ton per tahun menghasilkan EBITDA sebesar US$ 108 juta.
“Kompetensi ANMM selama bertahun-tahun adalah di sektor Pertambangan khususnya batubara. Oleh karena itu dengan didukung SDM dan sistem operasi yang handal, ABM akan terus memperluas dan memperkuat bisnis batubara,” pungkas Adrian. (SNU)
No comments so far.
Be first to leave comment below.