


Jakarta, Situsenergi.com
Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue untuk proyek penambangan di Gorontalo. Perusahaan menargetkan bisa meraup dana sebesar USD106 juta atau sekitar Rp1,54 triliun.
Direktur dan Investor Relation BRMS, Herwin W Hidayat mengatakan perkiraan jumlah hampir sama dengan rights issue yang dilakukan pada Maret 2020 untuk proyek penambangan di Palu, Sulawesi Tengah. Memang saat ini belum ditentukan harga dari aksi korporasi ini. Harga pelaksanaan menurutnya akan ditentukan setelah ada keputusan di RUPSLB Agustus mendatang.
Dana hasil rights issue ini akan digunakan untuk mengembangkan proyek tambang emas di Gorontalo. Dia mengungkapkan meski investasi yang dibutuhkan lebih besar dan waktu pembangunannya lebih lama karena sebagian besar tercampur dengan mineral tembaga, namun segmen ini memiliki prospek cerah.
“Ketika melakukan rights issue kedua ini, semua pemegang saham yang ad di BRMS memiliki hak untuk membeli saham yang diterbitkan dari aksi korpirasi tersebut secara proporsional. Tapi dalam pasar modal ada pembeli siaga atau stand buyer kalau tidak dibeli pemegang saham lama, artinya sudah bisa dibeli oleh pemebeli siaga jadi pemegang saham di BRMS, ini skenrio teburuk,” ujarnya.
Saat ini menurutnya belum ditentukan siapa yang menjadi stand by buyer dalam aksi korporasi. Herwin mengatakan pihaknya tengah berdiskusi dengan dengan beberapa calon investi yang akan jadi pembeli siaga.
“Akan ada beberapa alternatif tetapi belum bisa sampaikan, karena sampai dapat persetujuan di RUPSLB kami akan sampaikan nama institusi dan investor melalui OJK,” kata Herwin.(DIN/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.