


Jakarta, situsenergi.com
Realisasi penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ternyata lebih rendah dari kuota yang ditetapkan.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati, dikutip di Jakarta, Selasa (09/1/2024).
Menurutnya, sepanjang 2023 realisasi Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni Pertalite (RON 90) lebih rendah dari kuota yang ditetapkan. Hingga 31 Desember, realisasi mencapai 92,24% atau 30 juta kilo liter (kl) dari kuota 32,56 juta kl yang ditetapkan pada 2023.
“Untuk JBKP Pertalite 30 juta kl dan itu adalah 92,24% dari kuota, itu realisasi untuk 2023,” ucapnya.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa realisasi penyaluran BBM Pertalite yang lebih rendah adalah tanda pengawasan yang dilakukan tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Tidak hanya itu, Erika juga menduga penyebab lain adalah masyarakat kini lebih banyak menggunakan transportasi publik dibanding kendaraan pribadi.
“Memang mengalami pertumbuhan dari 2022 tapi tidak sebesar tahun sebelumnya. Hal ini karena pengawasan lebih baik dan mungkin masyarakat juga sudah menggunakan transportasi umum yang membuat pertumbuhan tidak seperti sebelumnya,” tukasnya.
“Sedangkan untuk realisasi penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) yakni Solar Subsidi mencapai angka 103% atau melesat dari kuota yang ditetapkan yakni jumlahnya mencapai 17,5 juta kl dari 16,8 juta kuota yang ditetapkan untuk 2023 ” tutup Erika.(Ert/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.