

BPDPKS Siap Dukung Program Strategis Pemerintah Dalam Pengembangan EBT
ENERGI February 2, 2020 Editor SitusEnergi 0

Jakarta – Situsenergy.com
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) siap menjadi salah satu pelaksana dalam Proyek Strategis Nasional Pembangunan Energi Terbarukan Berbasis Kelapa Sawit. Kesiapan BPDPKS ini termasuk dalam hal dukungan pendanaan, fasilitasi, riset, serta advokasi dan sosialiasi kebijakan. Dengan begitu diharapkan target bauran energi dari sektor energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen di tahun 2024 dapat tercapai.
Direktur Utama BPDPKS, Dono Boestami, menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik penunjukan BPDPKS sebagai salah satu pelaksana proyek strategis tersebut bersama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Perusahaan Swasta. Seperti diketahui, dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020 – 2024, Pembangunan Energi Terbarukan Berbasis Kelapa Sawit menjadi salah satu proyek strategis nasional.
“Kami telah terlibat dalam pelaksanaan program pengembangan BBN berbasis sawit ini terutama dalam pelaksanaan program mandatori Biodiesel sejak 2015 sampai tercapainya program B30 awal tahun 2020 ini,” Jelas Dono Boestami di Jakarta, Minggu (2/2).
Menurutnya, selama ini BPDPKS telah terlibat secara aktif dalam persiapan pengembangan program green fuel. Program green fuel ini merupakan tahap lanjutan dari program biodiesel dimana sawit diolah menjadi green diesel, green gasoline dan green avtur. Dengan program ini, ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar fosil yang sebagian besar di impor dapat semakin berkurang.
Dono Boestami menambahkan bahwa pengembangan green fuel bukan hanya soal kesiapan pendanaan, tetapi juga menyiapkan seluruh mata rantai proses mulai dari sektor hulu untuk memastikan pasokan bahan baku. Bahkan persiapan dari sisi kilang, persiapan logistik termasuk storage dan fasilitas distribusi, serta sektor hilir lainnya untuk mempersiapkan masyarakat sebagai konsumen BBN berbasis sawit ini.
“Dana bisa dicari dari berbagai sumber, tapi penataan kebijakan yang tepat serta kerjasama dan koordinasi antar berbagai pemangku kepentingan justru merupakan kunci utama,” tegas Dono Boestami.
Usulan BPDPKS Untuk Pengembangan Bahan Bakar Nabati Berbasis Sawit Menurut Dono Boestami, kebutuhan bahan baku untuk pengembangan bahan bakar nabati berbasis sawit ini relatif cukup tersedia.
“Kami memperhitungkan bahwa untuk
pengembangan program bahan bakar nabati berbasis sawit termasuk biodiesel dan green fuel sebagaimana yang ditargetkan pemerintah, kebutuhan sawit pada tahun 2025 akan mencapai 24,44 Juta Ton.
“Angka tersebut hanya separuh dari proyeksi produksi CPO pada tahun 2025 yang berkisar 55,28 Juta Ton,” jelas Dono Boestami. (DIN/rif)
No comments so far.
Be first to leave comment below.