

Bidik Investasi USD15,54 Miliar, SKK Migas Andalkan ICIOG 2023
MIGAS July 13, 2023 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan mampu menarik investasi sebesar USD15,54 miliar tahun ini melalui gelaran The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2023 (ICIOG 2023).
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan bahwa minat investor untuk investasi di Indonesia terutama di sektor hulu migas masih sangat tinggi. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya realisasi investasi di sektor ini dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2020, realisasi investasi sebesar USD10,5 miliar. Kemudian pada tahun 2021 naik menjadi USD11 miliar dan tahun 2022 menjadi USD12,1 miliar. Realisasi investasi yang meningkat ini salah satunya ditopang oleh adanya gelaran ICIOG yang laksanakan setiap tahun sejak tahun 2020.

“The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2023 (ICIOG 2023) adalah puncak kolaborasi bagi seluruh pemangku kepentingan industri hulu migas untuk meningkatkan kerja sama dalam menciptakan iklim investasi dan kreativitas yang mendukung pemanfaatan potensi migas Indonesia secara maksimal,” kata Dwi dalam keterangannya, Kamis (13/7/2023).
Untuk pelaksanaan di tahun ini akan berlangsung pada 20-22 September 2023 di Nusa Dua, Bali. ICIOG 2023 ini menjadi ajang pertemuan regulator, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan untuk membahas isu-isu krusial di industri hulu migas serta menentukan langkah-langkah konkret yang harus diambil guna menjawab tantangan yang ada.
Upaya untuk menjaring investasi hulu yang migas yang masif berangkat dari kesadaran bahwa sektor ini masih memegang peranan strategis dalam menunjang ketahanan energi nasional. Meski Indonesia sedang dalam masa transisi energi menuju pencapaian Net Zero Emission (NZE) di 2060, migas tetap dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi. Konsumsi migas bahkan diperkirakan naik seiring peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan migas akan terus meningkat hingga 2050, dengan kebutuhan minyak bumi diproyeksikan naik sebesar 139 persen dan gas alam naik sebesar 298 persen. Meskipun persentase porsi migas dalam bauran energi turun, kebutuhan migas secara volume diperkirakan tetap mengalami peningkatan. Untuk itu, produksi migas harus ditingkatkan agar ketahanan energi nasional tetap terjaga.
“Berdasarkan tren transisi energi, pertumbuhan penggunaan gas akan lebih tinggi dibanding minyak karena gas relatif bersih dan bisa diterima dalam era transisi energi,” ujar Dwi.(DIN/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.