Logo SitusEnergi
Biaya Penyambungan Listrik di Perumahan, Ini Harapan Developer Biaya Penyambungan Listrik di Perumahan, Ini Harapan Developer
Jakarta, Situsenergi.com Para investor/ oengusaha dari developer oerumahan subsidi merasa gundah gulana terhadap biaya investasi penyambungan listrik baru pada kawasan perumahan subsidi/FLPP. Keluhan tersebut... Biaya Penyambungan Listrik di Perumahan, Ini Harapan Developer

Jakarta, Situsenergi.com

Para investor/ oengusaha dari developer oerumahan subsidi merasa gundah gulana terhadap biaya investasi penyambungan listrik baru pada kawasan perumahan subsidi/FLPP. Keluhan tersebut ditengarai dari tanggungan biaya investasi atas penyambungan listrik baru pada kawasan perumahan subsidi tersebut. Perusahaan Listrik Negara (Persero) tersebut meminta biaya investasi kepada para pengembang/ developer sebagai syarat untuk dialirkannya listrik.

Ketua Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Perbankan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira mengungkapkan bahwa seharusnya Biaya Investasi Penyambungan Listrik Baru untuk Perumahan Subsidi ditanggung oleh PLN (Persero). Karena perumahan subsidi dibeli khusus oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR).

“Sehingga apabila biaya investasi atas penyambungan listrik baru ditanggung ole Pihak Developer, maka akan berdampak terjadi kenaikan atau tambahan biaya yang dibebankan kepada para konsumen,” ujar Anggawira dalam pernyataannya, dikutip Selasa (14/09/2021).

Namun menurutnya, hal ini tidak sejalan dengan program pemerintah yaitu Satu Juta Rumah maka seharusnya hal ini menjadi perhatian penting bagi Pemerintah dalam memberikan kebijakan agar tepat sasaran serta menyelaraskan dengan program Presiden Jokowi tersebut (1 juta rumah).

“Kami sebagai perwakilan sekaligus pengusaha perumahan subsidi (Developer) bertujuan ikut andil dalam pertumbuhan investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Maka sudah seharusnya dalam berinvestasi diberikan kepastian, karena yang dialami kami dalam penerapan pembayaran biaya pembangunan listrik baru tidak sesuai dengan standar Permen ESDM Permen ESDM No. 27 Tahun 2017, yang menerangkan bahwa untuk penyambungan daya listrik baru dikenakan biaya sebesar Rp 1.218.000,- sedangkan Tarif yang diberikan oleh PT PLN (Persero) dihitung secara rata-rata kurang lebih dikenakan sebesar Rp 2.200.000,- sampai dengan Rp 3.800.000,- per-unit,” papar Anggawira.

Dikatakannya, dengan kejadian ini atas peningkatan biaya pemasangan listrik baru para pengusaha mengalami kesulitan dalam menentukan operational cost dalam pemasangan biaya listrik tersebut, dan para pengusaha (pihak developer) menganggap bahwa tidak adanya kepastian dalam berinvestasi dan tidak transparan kepada para pengusaha perumahan subsidi.

“Dengan terjadinya hal tersebut, serta hal tersebut tidak sejalan dengan program Pak Jokowi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi untuk diberikan kepastian dalam investasi guna menunjang pertumbuhan investasi dan ekonomi,” jelasnya.

Ia juga mengaku mendapat penjelasan dari pihak PLN bahwa dalam melaksanakan penyambungan listrik baru dikenakan biaya investasi yang ditanggung oleh pihak peveloper.

“Oleh karena itu, kami keberatan dengan biaya investasi tersebut, seharusnya tidak sepenuhnya dibebankan kepada kami khususnya bagi para pengusaha perumahan subsidi,” ungkapnya.

Untuk itu, ia juga meminta PLN mengevaluasi model bisnis atau mencari formulasi yang tepat agar dapat memberikan kepastian investasi bagi para pelaku usaha khususnya bagi perumahan subsidi, karena secara harfiah Investasi adalah aktivitas menempatkan modal baik berupa uang atau aset berharga lainnya ke dalam suatu benda, lembaga, atau suatu pihak dengan harapan pemodal atau investor kelak akan mendapatkan keuntungan setelah kurun waktu tertentu.

“Apabila kami diminta untuk menanggung atas biaya Investasi tersebut kami mengharapkan adanya imbal hasil dari Biaya Investasi tersebut, namun prakteknya kami tidak mendapatkan hal tersebut,” tutup Anggawira.(SA/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *