Logo SitusEnergi
BI Sebut Inflasi Dampak Kenaikan Harga BBM Akan Berlanjut BI Sebut Inflasi Dampak Kenaikan Harga BBM Akan Berlanjut
Jakarta, situsenergi.com Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2022 mengalami inflasi sebesar 1,17% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya... BI Sebut Inflasi Dampak Kenaikan Harga BBM Akan Berlanjut

Jakarta, situsenergi.com

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2022 mengalami inflasi sebesar 1,17% (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami deflasi sebesar 0,21% (mtm).

Inflasi terutama bersumber dari peningkatan harga kelompok administered prices, di tengah penurunan inflasi inti dan deflasi pada kelompok volatile food. Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK September 2022 tercatat 5,95% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 4,69% (yoy).

Ke depan, tekanan inflasi IHK diprakirakan meningkat, akibat dampak lanjutan (second round effect) dari penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, menguatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan, dan masih tingginya harga energi dan pangan global.

“Berbagai perkembangan tersebut diprakirakan mendorong inflasi tahun 2022 melebihi batas atas sasaran 3,0±1%, dan karenanya diperlukan sinergi kebijakan yang lebih kuat antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia baik dari sisi pasokan maupun sisi permintaan untuk memastikan inflasi kembali ke sasarannya pada paruh kedua 2023,” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam pernyataannya, dikutip Rabu (05/10/2022).

Dikatakannya, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra strategis dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui peningkatan efektivitas pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah untuk menjaga stabilitas harga dan ketahanan pangan.

BACA JUGA   Elnusa Tunjukkan Komitmen Bangun Kemandirian Energi Lewat Inovasi Hijau

Penurunan inflasi inti secara bulanan terutama dipengaruhi oleh deflasi komoditas emas perhiasan seiring dengan pergerakan harga emas global, di tengah dampak lanjutan penyesuaian harga BBM terhadap inflasi inti yang tetap terjaga pada September 2022.

Penurunan lebih lanjut tertahan oleh kenaikan kelompok pendidikan seiring dengan berlanjutnya proses pemulihan ekonomi. Secara tahunan, inflasi inti September 2022 tercatat 3,21% (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,04% (yoy).

“Ke depan, inflasi inti dan ekspektasi inflasi diprakirakan masih berlanjut sejalan dengan dampak lanjutan (second round effect) dari penyesuaian harga BBM bersubsidi dan menguatnya tekanan inflasi dari sisi permintaan,” kata dia.

Bank Indonesia berkomitmen untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan inflasi inti kembali ke sasaran 3+1% pada paruh kedua 2023.

Sementara itu, kelompok volatile food pada September 2022 kembali mencatat deflasi sebesar 0,79% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mencatat deflasi sebesar 2,90% (mtm).

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh deflasi bawang merah, aneka cabai, dan minyak goreng sejalan dengan peningkatan pasokan seiring panen raya di daerah sentra produksi dan pasokan minyak goreng yang terjaga. Di sisi lain, komoditas beras mengalami inflasi seiring periode musim panen gadu di daerah sentra produksi.

BACA JUGA   Juara Pertapreneur 2024! NanasQu Buktikan UMKM Juga Bisa Go Internasional

“Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi 9,02% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 8,93% (yoy),” kata dia.(SA/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *