Home MIGAS Berisiko Tinggi, Usaha Hulu Migas Harus Terus Dikawal
MIGAS

Berisiko Tinggi, Usaha Hulu Migas Harus Terus Dikawal

Share
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Faktor keamanan dan kenyamanan dalam usaha hulu migas memiliki risiko yang harus terus dikawal, demi kemudahakan pelaksanaan kegiatan. Selain itu SKK Migas juga menjaga interaksi dengan masyarakat tempatan dan melakukan edukasi dan memberikan kontribusi positif bagi daerah.

Hal ini dikatakan Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus dalam webinar yang digelar Selasa (12/10/2021).

“Perusahaan sektor hulu migas juga memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat Kepri, di antaranya sejumlah taman dan ruang pendidikan,” kata Rikky.

Di Kepri sendiri terdapat 10 kontraktor kontrak kerja sama yang beroperasi, tujuh di antaranya sudah tahap ekploitasi, dan tiga lainnya masih eksplorasi. KKKS yang sudah eksploitasi adalah Medco E&P Natuna dan Premier Oil Natuna Sea B V.

Selanjutnya Star Energy (Kakap) Ltd, TAC Pertamina-PT PAN, AWE Northwest Natuna B V, dan Conrad Petroleum West Natuna Exploration Ltd. Sedang yang KKS yang eksplorasi yaitu Medco Energy Natuna Timur, Oremier Oil Tuna B V, Kufpec Indonesia (Anambas) B V.

Rahmat Firdaus juga berharap tidak ada gangguan dalam kegiatan sektor hulu migas di sekitar Natuna dan Kepulauan Anambas.

“Kami terus berkoordinasi dengan pihak keamanan. Tapi sampai sekarang relatif tidak pernah ada gangguan dalam kegiatan di wilayah Provinsi Kepri itu,” pungkasnya.

Sementara Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro meminta pemerintah dan aparat terkait terus mengamankan kegiatan hulu migas di sekitar Laut Natuna Provinsi Kepulauan Riau, agar tidak terjadi gangguan dalam industri migas.

“Agar perusahaan dalam menjalankan kegiatan hulu migas menjadi tenang. Jangan sampai konflik beberapa negara di Laut China Selatan mengganggu kegiatan hulu migas di sekitar Laut Natuna,” kata Komaidi Notonegoro.

Menurut dia, kegiatan hulu migas sangat penting bagi perekonomian Indonesia, karena masih menjadi sumber penerimaan APBN terbesar.

Tidak hanya untuk APBN, sektor hulu migas juga memberikan peranan bagi perekonomian daerah setempat. Salah satunya melalui dana bagi hasil antara pemerin`tah pusat, provvinsi dan kabupaten kota.

“Karenanya kita berharap pihak keamanan terus dapat melakukan pengamanan di sektor strategis itu,” pungkasnya.(Ert/Rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Pertamina Ungkap Langkah Konservasi di COP30, Targetkan Dampak Lingkungan yang Lebih Besar

Belem Brasil, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) kembali mencuri perhatian di COP30 Brasil...

Pertamina Berbagi Bikin 6.000 Motoris Sumringah: Oli Gratis & Layanan Spesial di 44 Kota

Jakarta, Situsenergi.com Ribuan motoris akhirnya tersenyum lebar lewat program Pertamina Berbagi. Di...

Pertamina Pamer Kinerja Kinclong 2025, Pendapatan Tembus USD 68 Miliar!

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan taringnya di tengah gejolak ekonomi...

SMEXPO Pertamina Meledak di Blok M Hub, Transaksi UMKM Langsung Tembus Rp1,2 Miliar

Jakarta, situsenergi.com Gelaran Pertamina SMEXPO 2025 langsung memanaskan Blok M Hub. Selama...