

Beri Kontribusi Besar untuk Keuangan Negara, Pertamina Patut Diapresiasi
Uncategorized September 1, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Hingga Semester 1 tahun 2021, PT Pertamina (Persero) mampu meningkatkan kontribusi melalui setoran pada penerimaan negara dengan total mencapai Rp 110,6 triliun. Angka ini merupakan nilai kontribusi Pertamina dalam waktu 6 bulan terakhir.
Sepanjang tahun 2020 Pertamina juga telah menyetorkan hampir Rp 200 triliun. Kontribusi kepada keuangan negara ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan produktivitas Pertamina.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro menilai apa yang diraih Pertamina di tengah pandemi Covid-19 saat ini patut diapresiasi.
“Saya kira yang pertama harus disampaikan adalah selamat dan apresiasi ke Pertamina atas pencapaian ini. Karena pada situasi triple shock seperti saat ini Pertamina justru masih dapat mencatatkan kinerja yang baik,” kata Komaidi kepada Situsenergi.com di Jakarta, Rabu (01/9/2021).
Menurut dia, capaian tersebut menegaskan bahwa peran Pertamina dalam perekonomian nasional dan keuangan negara sangat strategis.
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa peran Pertamina dalam perekonomian nasional dan keuangan negara sangat strategis,” pungkasnya
Sebelumnya Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan, bahwa kontribusi melalui setoran pada penerimaan negara yang mencapai Rp 110,6 triliun itu diantarnya berasaal dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan dividen sebesar Rp 70,7 triliun atau naik hampir 10 persen dari periode yang sama tahun lalu.
“Sedangkan sisanya atau Rp 39,9 triliun adalah pembayaran Pertamina kepada Negara melalui Minyak Mentah dan Kondesat Bagian Negara (MMKBN),” katanya di Jakarta, Rabu (01/9/2021).
Angka ini, kata dia merupakan nilai kontribusi Pertamina dalam waktu 6 bulan terakhir. Kontribusi kepada keuangan negara ini terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan produktivitas Pertamina.
“Selain dari kontribusi Pertamina yang langsung berdampak pada keuangan negara, Pertamina juga membaktikan diri untuk mendukung berbagai program pemerintah khususnya terkait percepatan penanganan Covid-19,” tukasnya.
Tambahan triliunan rupiah lainnya telah kami gelontorkan untuk membantu masyarakat menghadapi pandemi, baik secara langsung di aspek kesehatan maupun pendampingan untuk UMKM,” lanjut Fajriyah.
Lebih jauh ia mengatakan, nelalui pembangunan 3 RS Modular Darurat (Patra Comfort, Simprug dan Tanjung Duren) dan pengoperasian RS Ekstensi Asrama Haji Pondok Gede, Indonesia berhasil menambah hampir 1.000 bed perawatan.
“Angka ini belum termasuk pengoperasian RS rujukan Covid oleh Pertamina Bina Medika, yang tersebar di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, bantuan 315 Ventilator untuk 30 RS serta aksi nyata Pertamina dengan terlibat langsung dalam percepatan penyaluran lebih dari 5.000 ton Oksigen medis untuk 504 rumah sakit yang tersebar di 11 provinsi.
“Guna membantu memulihkan perekonomian masyarakat, Pertamina juga menjalankan program pemberdayaan untuk lebih dari 13.000 UMKM terdampak pandemi agar dapat bertahan di tengah pandemi bahkan naik kelas hingga bisa Go Global.,” jelas Fajriyah.
Meskipun hantaman pandemi Covid-19 yang telah memasuki tahun kedua terus memberikan tekanan signifikan pada kinerja keuangan, namun peningkatan produktivitas Pertamina tetap dapat tercermin dari laba bersih semester 1 – 2021 yang sebesar US$183 juta.
“Seluruh pencapaian Pertamina ini tidak terlepas dari hasil dan manfaat restrukturisasi yang dijalankan secara solid oleh Direksi dan manajemen Subholding, sehingga berjalan lancar dimana legal endstate untuk beberapa Subholding telah tercapai dan dalam proses penyelesaian keseluruhan tahapan,” tegas Fajriyah.
Dia menyatakan bahwa hal ini pun sejalan dengan arahan Komisaris Utama Pertamina serta jajaran Dewan Komisaris yang secara konsisten memastikan Pertamina melakukan berbagai inovasi untuk mendorong peningkatan produktivitas, efektivitas dan efisiensi dalam setiap proses operasional dari hulu ke hilir.
“Sebagai bagian dari BUMN, Pertamina harus mengemban tugas mulia sebagai penggerak perekonomian nasional dengan tetap menjalankan seluruh operasional bisnis perusahaan dan mengutamakan produk dalam negeri, yang terlihat dari rata-rata Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Pertamina yang mencapai lebih dari 57%, jauh di atas target 30%.
“Dengan demikian Pertamina dapat menjaga keberlangsungan hidup 1,2 juta tenaga kerja langsung, serta menciptakan multiplier effect terhadap sekitar 20 juta tenaga kerja secara tidak langsung,” pungkasnya.(SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.