Jakarta, Situsenergi.com
Tren kenaikan harga batubara di pasar Internasional dan domestik, mendorong PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk untuk meningkatkan porsi sumber energi alternatif. Upaya ini sebagai strategi perusahaan untuk menekan cost produksi sekaligus sebagai dukungan terhadap optimalisasi pemanfaatan sumber energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Christian Karyawijaya mengatakan penggunaan batubara mengambil porsi hingga sebesar 40% dari total biaya produksi. Pada tahun 2021 penggunaan energi alternatif mengambil porsi sebesar 12,2% dari total kebutuhan energi batu bara yang mencapai 2 juta ton. Jumlah ini meningkat dari beberapa tahun sebelumnya sebanyak 9,3 juta ton.
“Sementara untuk tahun 2022 ini penggunaan energi alternatif kami targetkan bisa naik lagi sebesar 3%-4%, dan mencapai 25% pada tahun 2025” papar Christian Karyawijaya di Jakarta, Jumat (25/3/2022).
Adapun upaya penggunakan energi alternatif tadi menurut Christian diantaranya, mengolah sampah masyarakat menjadi bahan bakar di pabrik-pabrik Perseroan. Selain itu pihaknya juga menginstal solar panel dengan kapasitas 25-30 MW bersama Sun Energy supaya dapat digunakan sebagai pengganti electricity terutama gas dalam memproduksi semen putih.
Langkah tidak kalah penting adalah memacu penjualan dan produksi semen hidrolik atau semen hijau. Penjualan semen hijau ini diharapkan dapat menggantikan penggunaan semen Ordinary Portland Cement (OPC) khususnya di proyek infrastruktur.
“Tentu kami berharap dukungan Kementerian PUPR , Konsultan Kontrsuksi maupun pihak terkait untuk memperbesar porsi penggunaan semen hijau ini,” imbuhnya. (DIN/RIF)
Leave a comment