

Bangun ALMA di Daerah Penghasil Perikanan, PLN Diapresiasi
LISTRIK August 8, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com – Anggota Komisi IV DPR RI, Saadiah Uluputty mengapresiasi PT PLN (Persero) dalam mendukung sektor perikanan dan kelautan di daerah dengan membangun Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) seperti di Ternate Maluku Utara.
“Ini sangat bagus. Jika ALMA dibangun maka jawaban untuk persoalan listrik di daerah pusat penghasil.perikanan akan terpenuhi,” kata Saadiah saat dihubungi Situsenergi.com, Minggu (08/8/2021).
Melalui program Electrifying Marine ini ia berharap ALMA bisa terintegrasi dengan sektor perikanan dan pengolahan teknologi pasca panen.
“Kita harus menyambut baik program ini karena punya nilai tambah dan bisa membuat harga keekenomian nelayan meningkat jika memproduksi barang olahan yang bisa diekspor. Jadi bukan saja ikan mentah,” tukasnya.
Namun menurut dia, program yang sama juga perlu dilakukan di daerah-daerah yang masuk dalam konsep besar Lumbung Ikan Nasional (LIN) seperti Maluku dan sejumlah daerah lainnya.
“Harusnya Maluku juga masuk dalam program ALMA. Kami akan terus menyuarakan dan mendorong pihak-pihak terkait terutama PLN agar program ALMA menjadi prioritas di daerah-daerah yang kekurangan listrik terutama sentra perikanan agar program strategus nasional dirasakan langsung dampaknya oleh masyarakat,” paparnya.
“Sarana dan prasarana penunjang sistem rantai dingin harus bisa dibangun agar produktivitas hasil perikanan tercapai optimal. Dan salah satu kuncinya ada pada ketersediaan energi listrik,” pungkasnya.
PLN sendiri saat ini tengah membangun Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) pertama di Maluku dan Maluku Utara guna mendukung sektor perikanan dan kelautan melalui program Electrifying Marine.
Anjungan yang terletak di Pelabuhan Fery Bastiong, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Saat ini pembangunan anjungan tersebut telah rampung dan siap digunakan para pelaku usaha di bidang perikanan dan kelautan.
“Kami harap kehadiran ALMA ini bisa menunjang kegiatan ekonomi khususnya di sektor perikanan dan kelautan, terutama untuk aktivitas di pelabuhan maupun dermaga,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Adams Yogasara dalam pesan tertulisnya yangvl diterima Sabtu.
Menurut dia, dengan memanfaatkan ALMA, para pelaku usaha perikanan dan kelautan khususnya dapat melakukan penghematan biaya operasional hingga 50% daripada menggunakan mesin genset berbahan bakar solar yang memakan biaya sekitar Rp 643.200 per hari
“Selain itu, tentu ini juga mendorong pemanfaatan energi yang lebih ramah lingkungan,” ujar Adams.
Masih menurut dia, pembangunan ALMA merupakan bentuk konkret pelaksanaan program Electrifying Marine yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan pada sektor perikanan laut guna memenuhi kebutuhan layanan listrik temporer seperti penerangan kapal, coldstorage serta kebutuhan listrik lainnya di lokasi dermaga, pelabuhan hingga Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
Program ini lahir sebagai wujud nyata transformasi PLN pilar Customer Focus dan Innovative dalam meningkatkan pelayanan listrik yang lebih mudah, terjangkau dan andal.
“Ke depan, kami menargetkan ALMA dapat dipasang di semua dermaga di setiap pelabuhan laut di seluruh wilayah Maluku dan Maluku Utara,” tutupnya.(SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.