Home ENERGI Bangun 4 Pabrik Gasifikasi Batu Bara, Pertamina Bisa Stop Impor LPG
ENERGI

Bangun 4 Pabrik Gasifikasi Batu Bara, Pertamina Bisa Stop Impor LPG

Share
Share

Jakarta, Situsenergy.com

PT Pertamina (Persero) menyampaikan akan membangun 4 pabrik DME (Dimetil Eter) untuk proses gasifikasi batu bara yang dicanangkan sebagai pengganti impor Elpiji (LPG/Liquified Petrolium Gas).

Menurut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, langkah Pertamina itu didasari oleh ketergantungan Indonesia yang tinggi atas LPG. “Selama ini, Indonesia  memenuhi 70 persen kebutuhan LPG nasional atau 5 juta metric ton per tahun dari impor. Namun dengan pembangunan 4 pabrik tersebut bakal memenuhi kebutuhan impor LPG sekitar 5 juta metric ton,” kata Nicke saat RDP dengan Komisi VI DPR, Selasa.

Ia mengatakan, pembangunan 4 pabrik tersebut diharapkan bisa menyerap batu bara kalori rendah yang kini tak terpakai lantaran PLN sudah tidak menggunakannya lagi. “Sebelumnya kan digunakan untuk pembangkit listrik, namun sekarang pemerintah sudah ada kebijakan, jadi karena tidak dapat digunakan sebagai apa-apa kami proses di coal gasification (gasifikasi batu bara),” paparnya.

Lebih jauh ia mengatakan, batubara kalori rendah tersebut nantinya akan diproses menjadi sin gas, yang berujung pada produksi DME. Nicke berharap DME yang telah diproduksi dapat dijadikan subtitusi impor LPG. “Ini rencana besar Pertamina dalam konteks meningkatkan new and renewable energy di dalam bauran energi nasional,” tukasnya.

Berdasarkan perhitungan Pertamina, produk akhir dapat dibuat dengan harga yang relatif rendah, yakni di kisaran US$20 dolar per metric ton. Nicke mengklaim Pertamina sudah melakukan produksi percobaan bersama PTBA dengan menggunakan teknologi dari Air Product asal Amerika. “Kami nanti dapat memproses 6 juta ton batu bara menjadi 1,4 metric ton DME, teknologi kami dengan PTBA gunakan Air Product Amerika,” ulasnya.

Menurutnya, Pertamina bakal menggelontorkan nilai investasi sekitar US$2,5 miliar untuk melakukan upaya gasifikasi tersebut.

“Itu dari hulu ke hilir, karena kami prosesnya mulai dari batubara, diproses gasifikasi jadi sin gas, itu juga diubah DME dan juga methanol. Jadi itu US$2,5 miliar itu sudah sampai total investasi,” pungkas Nicke.(mul/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...