Logo SitusEnergi
Bakrie Group Siap Garap Dua Proyek Sektor Energi Tahun Ini Bakrie Group Siap Garap Dua Proyek Sektor Energi Tahun Ini
Jakarta, Situsenergy.com Perusahaan Bakrie Group (PT Bakrie & Brother Tbk) mendapatkan beberapa proyek di sektor energi yang cukup menjanjikan. Dua diantaranya adalah proyek pembangunan... Bakrie Group Siap Garap Dua Proyek Sektor Energi Tahun Ini

Jakarta, Situsenergy.com

Perusahaan Bakrie Group (PT Bakrie & Brother Tbk) mendapatkan beberapa proyek di sektor energi yang cukup menjanjikan. Dua diantaranya adalah proyek pembangunan pipa gas di wilayah Kalimantan dan proyek pembangkit listrik di Cirebon.

Direktur & Chief Financial Officer BNBR, Achmad Amri Aswono Putro, mengatakan untuk proyek pembangunan pipa gas dari Bontang, Kalimantan Timur ke Takisung hingga ke Kalimantan Selatan. Panjang pipa gas yang bakal dibangun sekitar 600 kilometer. Proyek ini menjadi sangat prospektif karena lokasinya nanti berdekatan dengan calon Ibu kota baru.

“Kita liat dengan adanya upaya new capital city di Kalimantan Timur dan industrial estat proyek ini jadi visible, tapi kita akan pastikan bahwa ini benar-benar siap. Kita udah menandatangani dengan off taker untuk proyek gas ini,” kata Anindya dalam konferensi pers via live streaming, Senin (30/3).

Sementara untuk proyek pembangkit listrik adalah pembangunan pembangkit listrik Tanjung Jati A di Jawa Barat. Kapasitas pembangkit listrik ini yaitu 2×660 mega watt (MW). Proyek ini akan diharapkan bisa segera financial close sehingga pada tahun 2021 atau 2022 sudah dapat beroperasi.

BACA JUGA   Dorong Talenta Pelaut Berdaya Saing Global, PIS Luncurkan Beasiswa dengan 7 Kampus Nasional

“Tahun lalu kita udah selesai akuisisi dan clearkan 239 hektar di Cirebon. Ini proyek tidak kecil kita berharap financial close selesai dan bisa jalankan proyek sehingga dalam waktu 1,5 – 2 tahun mudah – mudahan bisa operasional,” ulas Anindya.

Untuk menggarap beberapa proyek tersebut, perseroan menganggarkan dana investasi (capital expenditure/capex) sebesar Rp800 miliar. Sumber dana capex tersebut berasal dari dana internal, bank loan dan juga dari dana patungan dari partner strategic. Dijelaskan bahwa capex nantinya akan didominasi dari penggunaan dana internal mengingat tahun ini BNBR menunda pembagian dividen meskipun pada tahun buku 2019 mencatatkan keuntungan.

“Detailnya kita mesti lihat lagi, intinya mostly yang terbesar adalah dari internal cash, bank (pinjaman) kita masih butuhkan juga dengan strategic partner, tapi maaf untuk detail persentasenya belum bisa kita sampaikan di sini,” pungkasnya. (DIN/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *