Logo SitusEnergi
Bakrie Group Segara Garap Proyek Hilirisasi Batubara Bakrie Group Segara Garap Proyek Hilirisasi Batubara
Jakarta, situsenergy.com Konsorsium Bakrie, Ithaca, Air Product yang terdiri dari PT Bakrie Capital Indonesia (BCI), PT Ithaca Resources, dan Air Products sepakat untuk membangun... Bakrie Group Segara Garap Proyek Hilirisasi Batubara

Jakarta, situsenergy.com

Konsorsium Bakrie, Ithaca, Air Product yang terdiri dari PT Bakrie Capital Indonesia (BCI), PT Ithaca Resources, dan Air Products sepakat untuk membangun industri metanol senilai USD2 miliar lebih di Batuta Industrial Chemical Park, di Kabupaten Kutai Timur. Penandatanganan perjanjian definitif kontrak jangka panjang untuk fasilitas produksi batubara ke metanol (Coal to Methanol / CTM) skala dunia ini dilakukan secara virtual oleh CEO PT Bakrie Capital Indonesia Adika Nuraga Bakrie, Presiden Direktur PT Ithaca Resources Agoes Projosasmito, beserta Chairman, Presiden sekaligus CEO Air Products Seifi Ghasemi yang berada di lokasi terpisah di Amerika Serikat.

Penandatanganan ini disaksikan langsung melalui video conference oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Kepala BKPM Bahlil Lahaladalia, Kamis (14/5) malam di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, para Menteri memberikan apresiasi positif terhadap proyek ini.

Berdasarkan kontrak jangka panjang tersebut, PT Bakrie Capital Indonesia, dan PT Ithaca Resources akan memasok bahan baku batubara dan telah berkomitmen untuk mengambil alih produksi metanol untuk dipasarkan di Indonesia. Batubara yang dipasok dari tambang milik PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Ithaca Resources tersebut kemudian diolah oleh fasilitas produksi milik Air Products untuk diproduksikan menjadi metanol. Fasilitas ini nantinya akan mampu memproduksi hampir 2 juta ton metanol per tahun dihasilkan dari hampir enam juta ton batubara per-tahun. Proyek ini diharapkan onstream pada tahun 2024 mendatang.

BACA JUGA   Swasembada Energi Bukan Mimpi! PLN Serius Manfaatkan Gas Domestik

“Ke depan, setelah konstruksi fasilitas produksi selesai dalam 3 tahun, industri metanol akan mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) secara signifikan dan pada akhirnya akan mengurangi tekanan pada mata uang rupiah,” ujar Adika Nuraga Bakrie dalam keterangan persnya, Sabtu (16/5).

Adika juga menambahkan bahwa proyek ini sejalan dengan strategi Grup Bakrie untuk berfokus pada industrialisasi, yang sejak awal dirintis dan dikembangkan oleh pendiri Grup Bakrie. Adanya proyek ini diharapkan dapat dikategorikan oleh pemerintah sebagai industri strategis nasional.

“Proyek ini menjadi momentum kami untuk back to basic dalam mengembangkan industri yang selama ini menjadi tulang punggung grup kami. Ini juga merupakan momen berkembangnya Batuta Chemical Industrial Park untuk lebih maju lagi di masa depan,” kata dia.

Sementara itu Presiden Direktur PT Ithaca Resources, Agoes Projosasmito, mengatakan bahwa pengembangan industri hilir batubara yang mengangkat nilai produk batubara berkalori rendah ini sejalan dengan visi pemerintah. Pemerintah menyatakan bahwa batubara akan dijadikan sebagai komoditas raw material untuk diolah menjadi produk turunan yang bernilai tambah lebih sehingga bisa membantu untuk mendorong pertunbuhan ekonomi.

BACA JUGA   Pefindo Naikkan Rating Elnusa ke idAA+, Outlook Stabil

“Proyek ini akan mengantarkan kita menuju era baru industri tambang batubara di Indonesia, dan akan mengubah paradigma sekarang yang memperlakukan batubara hanya sebagai bahan bakar” ujar Agoes.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyambut baik adanya proyek tersebut. Pemerintah sendiri sudah lama menunggu ada swasta yang tergerak untuk membangun hilirisasi batubara. Dia menegaskan akan segera menandatangani rekomendasi agar proyek ini dapat dikategorikan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

“Atas perintah Pak Luhut (Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan), saya besok akan membuat surat rekomendasi yang menyatakan bahwa proyek ini masuk dalam klasifikasi PSN,” tukas Agus.

Sebagai informasi, gasifikasi merupakan proses kimiawi untuk mengubah bahan bakar berbentuk padat menjadi gas, dengan menggunakan reaksi sejumlah campuran zat. Sebagai salah satu produk gasifikasi batubara, metanol menjadi produk paling strategis bagi Indonesia, tidak hanya untuk memenuhi produk kimia yang dibutuhkan, tetapi juga untuk mendukung implementasi program biodiesel. Selain Coal to Methanol (CTM), gasifikasi batubara juga dapat mengkonversi batubara muda menjadi syngas untuk kemudian diproses menjadi Dimethyl Ether (DME), yang dapat digunakan sebagai bahan baku LPG, sehingga diharapkan dapat mengurangi impor gas untuk LPG. Proses produk hilir dari gas ini juga bisa dijadikan amonia hingga pupuk. (DIN/rif)

BACA JUGA   Bangga! Tim Medco E&P Tembus Top 10 Dunia di AI Hackathon GOTECH 2025

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *