Logo SitusEnergi
Badan Geologi Temukan Potensi Mineral Litium dan Baron yang Cukup Menjanjikan Badan Geologi Temukan Potensi Mineral Litium dan Baron yang Cukup Menjanjikan
Jakarta, situsenergi.com Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan potensi mineral litium dan boron yang cukup menjanjikan di beberapa wilayah. Menurut... Badan Geologi Temukan Potensi Mineral Litium dan Baron yang Cukup Menjanjikan

Jakarta, situsenergi.com

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan potensi mineral litium dan boron yang cukup menjanjikan di beberapa wilayah.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid, temuan ini untuk mendukung program transisi energi di tanah air.

“Dalam rangka mendukung transisi energi dan pengembangan energi hijau, Badan Geologi telah melakukan kegiatan eksplorasi mineral litium dan boron,” kata Wafid.

Menurut dia, hasil penyelidikan yang dilakukan menunjukkan adsnys beberapa wilayah dengan kadar litium dan boron yang cukup menjanjikan.

“Kami mencatat ada lima lokasi di Pulau Jawa yang berdasarkan hasil penyelidikan memiliki potensi litium dan boron, yaitu Bledug Kuwu, Bledug Cangkring, Jono, Crewek, dan Kasonga,” ujarnya.

“Yang di Bledug Kuwu, itu sudah dilakukan penelitian pengambilan baik air asinnya maupun juga garamnya untuk dites laboratorium dan kami mendapatkan beberapa data dari litium itu,” ujar Wafid.

Selain itu, Wafid juga mengungkapkan Badan Geologi juga melalukan kegiatan penyelidikan energi baru lainnya, yakni hidrogen alami.

“Hidrogen alami diketahui dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik, kondisi geologi Indonesia memungkinkan untuk terbentuknya hidrogen alami,” kata Wafid.

Terkait litium Sekretaris Badan Geologi Kementerian ESDM Rita Susilawati mengatakan, penyelidikan terkait hal itu masih pada tahap awal dan akan dilakukan penyelidikan tambahan.

“Kami masih perlu melakukan kegiatan penyelidikan tambahan melalui eksplorasi studi geofisika dan hidrogeologi. Nanti di 2024 ini dilanjutkan, harapannya 2025 hasilnya bisa sudah lebih konklusif sehingga nanti pengelolaan dan pemanfaatannya itu bisa dilakukan dengan mekanisme sesuai lelang mineral logam yang saat ini aturannya berlaku,” papar Rita.

Litium sendiri merupakan logam alkali lunak berwarna putih keperakan dengan nomor atom 3. Logam ini dikenal karena karakteristiknya yang unik seperti sebagai logam paling ringan, memiliki potensial elektrokimia tertinggi, dan sangat reaktif dengan air.

BACA JUGA   Angkutan Barang KAI Tumbuh 3 Persen hingga April 2025, Didominasi Batubara

Litium sangat penting dalam upaya mencapai netralitas karbon. Logam tersebut juga merupakan unsur penting dalam produksi kendaraan listrik, baterai litium-ion, dan baterai surya.

Sedangkan, boron merupakan komponen penting hydrogen fuel cells yang merupakan energi alternatif untuk kendaraan listrik. Boron juga bahan baku dari neodymium-iron-boron (NdFeB) magnet, dan bahan baku untuk pyrex. Permintaan boron naik 30 persen di 2022 dan akan naik seiring dengan permintaan untuk kendaraan listrik dan industri energi baru terbarukan (EBT) di tahun-tahun mendatang.(Ert/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *