Logo SitusEnergi
Astra Agro Yakin Produksi CPO Tahun Ini Akan Tumbuh 5 Persen Astra Agro Yakin Produksi CPO Tahun Ini Akan Tumbuh 5 Persen
Jakarta, Situsenergi.com – PT Astra Agro Lestari Tbk, Perusahaan yang bergerak di sektor industri kelapa sawit optimistis produksi CPO dari kebun inti pada tahun... Astra Agro Yakin Produksi CPO Tahun Ini Akan Tumbuh 5 Persen

Jakarta, Situsenergi.com –

PT Astra Agro Lestari Tbk, Perusahaan yang bergerak di sektor industri kelapa sawit optimistis produksi CPO dari kebun inti pada tahun ini bisa tumbuh sekitar 5 % tahun ini. Apalagi, harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) cenderung naik dan di tengah tren pergerakan yang positif, sehingga hal itu akan menambah nilai plus dari aktifitas produksinya.

Hingga Mei 2021 lalu, realisasi produksi CPO emiten berkode saham AALI ini baik dari kebun inti maupun kebun plasma di 5 bulan pertama tahun ini sudah mencapai 641.000 ton. Angka tersebut bertumbuh sekitar 3,9% dibandingkan realisasi produksi periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 591.000 ton.

Communication and Investor Relations Manager Perusahaan, Fenny Sofyan, kenaikan produksi CPO hingga Mei 2021 lalu juga diiringi oleh kenaikan pasokan tandan buah segar (TBS) dari pihak ketiga sebesar 26,3%. Dia menekankan tahun ini AALI yakin produksi akan meningkat terus.

Sebelumnya, produksi CPO sempat mengalami penurunan pada tiga bulan pertama tahun ini.

Tercatat, produksi CPO AALI menyusut sekitar 0,8% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula 354.000 ton di kuartal I 2020 menjadi 351.000 ton di kuartal I 2021. Fenny menyebut hal ini didorong oleh sejumlah faktor, antara lain efek musim kemarau panjang di tahun 2019 serta produksi yang cukup tinggi di tahun 2018 silam.

BACA JUGA   Bukan Cuma Omon-omon Soal Go Green! Pertamina Pasang PLTS Atap Terbesar di Kilang Balikpapan

Seiring penurunan produksi, volume penjualan CPO AALI dan produk turunannya juga mengalami penurunan sebesar 6,8% yoy di sepanjang Januari-Maret 2021. Namun, pendapatan bersih AALI masih mengalami pertumbuhan 5% yoy dari semula Rpqq4,79 triliun di kuartal I 2020 menjadi Rp5,03 triliun di kuartal I 2021, meski laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih AALI mengalami penurunan sebesar 56,22% yoy dari Rp371,06 miliar di kuartal I 2020 menjadi Rp162,43 miliar di kuartal I 2021.

“Pertumbuhan pendapatan bersih ini terjadi seiring meningkatnya harga jual CPO sebesar 8,0%. Mungkin di sinilah terlihat pengaruh kenaikan harga CPO terhadap performance (kinerja) kami,” ujar Fenny dalam keterangannya, Senin (26/7/2021).

Pada tahun ini, perusahaan mencanangkan anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) sekitar Rp1 triliun – Rp1,5 triliun untuk keperluan peremajaan tanaman atau replanting, perawatan rutin aset tetap seperti jembatan, jalan, dan lain-lain. Pada sepanjang kuartal I 2021 lalu, AALI telah merealisasikan belanja modal sekitar Rp141 miliar, sedikit turun dibanding realisasi belanja modal kuartal I 2020 yang mencapai Rp188 miliar.

BACA JUGA   Bye Batubara! RUPTL Baru Fokus ke Energi Hijau, Surya Paling Diandalkan

Dari sebagian capex yang telah dibelanjakan, AALI telah melakukan program replanting atas 1.301 hektar (ha) lahan pada Januari-Maret 2021, sedikit turun dibanding replanting Januari-Maret 2020 yang luasnya mencapai 1.717 ha.

“Untuk penurunan realisasi belanja modal dan replanting secara khusus tidak terlepas dari situasi pandemi Covid-19,” pungkasnya. (DIN/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *