Jakarta, Situsenergi.com
PT Saka Energi Indonesia (Saka Energi) mencatatkan laba bersih sekitar USD6 juta pada tahun 2021. Membaiknya kinerja Saka ini tentunya juga berdampak positif terhadap PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai induknya.
Komisaris Utama PGN, Arcandra Tahar, menjelaskan yang membuat Saka Energi mampu meraih laba di tahun 2021 karena dipengaruhi sejumlah faktor. Pertama, Saka Energi berhasil meningkatkan volume lifting minyak menjadi sekitar 25 ribu boepd selama tahun 2021.
Kedua, kenaikan harga minyak sepanjang tahun 2021 turut mendorong pendapatan Saka Energi mengalami kenaikan yang signifikan. Pada tahun lalu rata-rata harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) sebesar USD68,13/barel, lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata tahun 2020 sebesar USD52, 77 per barel.
Ketiga, optimalisasi teknologi pada sumur-sumur eksplorasi dan eksploitasi berdampak tidak hanya terhadap peningkatan volume lifting minyak, tetapi juga pada efisiensi operasional Saka Energi.
“Bisnis hulu migas memiliki potensi yang besar jika mampu dikelola dengan mengoptimalkan teknologi dan efisien dalam proses bisnis yag dijalankan. Komitmen itu yang terus diwujudkan oleh Saka Energi saat ini dan ke depan,” jelas Arcandra dalam keterangannya, Rabu (27/4/2022).
Membaiknya kinerja Saka Energi sesungguhnya juga bisa dilihat dari kemampuan perusahaan dalam mempercepat pelunasan sebagian obligasi yang diterbitkan tahun 2017. Saka Energi telah mempercepat pelunasan utang obligasinya senilai USD220 juta pada 25 Maret 2022 lalu. Pasca buyback obligasi tersebut, nilai surat utang Saka Energi yang masih beredar sebesar USD405 juta. Surat utang itu baru akan jatuh tempo pada bulan Mei tahun 2024.
Arcandra mengklaim bisnis dari sektor hulu PGN selama tahun 2021 tumbuh sangat positif. Secara konsolidasi, laporan keuangan PGN tahun 2021 mencatat pendapatan Perseroan dari hasil penjualan minyak dan gas mencapai USD331,30 juta. Nilai tersebut mengalami kenaikan sekitar 60,64% dibandingkan peroleh tahun 2020 lalu yaitu sebesar USD203,70 juta.
Dalam situasi yang penuh tantangan dan dinamis saat ini, sebagai subholding gas bumi, PGN senantiasa berhati-hati dan tetap disiplin dalam menjalankan seluruh kegiatan bisnisnya. Termasuk di sektor hulu migas seperti yang dijalankan oleh Saka Energi.
“Kami menyadari bahwa pengelolaan bisnis hulu tidak saja membutuhkan modal yang besar, tetapi juga harus didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang memahami teknologi dan mampu menjalankan proses bisnis yang efisien sekaligus dapat dipertanggungjawabkan,” pungkas Arcandra. (DIN)
Seo : Saka Energi, PGN, Archandra Tahar
No comments so far.
Be first to leave comment below.