Logo SitusEnergi
Arifin Tasrif: Kebutuhan Listrik 2060 Dipenuhi Dari EBT Arifin Tasrif: Kebutuhan Listrik 2060 Dipenuhi Dari EBT
Jakarta, Situsenergi.com Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, kebutuhan listrik nasional pada tahun 2060 bakal meningkat menjadi 1.885 terawatt hour... Arifin Tasrif: Kebutuhan Listrik 2060 Dipenuhi Dari EBT

Jakarta, Situsenergi.com

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, kebutuhan listrik nasional pada tahun 2060 bakal meningkat menjadi 1.885 terawatt hour (TWh). Kebutuhan listrik tersebut sepenuhnya akan dipasok oleh pembangkit dari energi baru terbarukan (EBT).

Ia mengatakan, berdasarkan proyeksi model sistem ketenagalistrikan yang telah dibuat pemerintah, kebutuhan listrik di tahun 2060 diperkirakan mencapai 1.885 TWh, dengan porsi pemenuhan dari PLN sebanyak 1.728 TWh, sedangkan demand dari non PLN sebesar 157 TWh.

Sementara, proyeksi konsumsi listrik per kapita diproyeksi akan mencapai lebih dari 5.000 kilowatt hour (kWh) di 2060. Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut dan dalam mencapai net zero emission, maka pemenuhan kebutuhan listrik akan dipasok dari pembangkit EBT dengan kapasitas sebesar 635 GW.

“Pemenuhan kebutuhan listrik EBT sebesar 1.885 TWh akan dipasok sepenuhnya dari PLT EBT sebesar 635 GW. Pemenuhan kebutuhan listrik Indonesia sebesar 1.885 TWh akan dipasok sepenuhnya oleh pembangkit EBT,” kata Arifin dalam diskusi virtual, Senin (20/9/2021).

Arifin menyebutkan, penambahan kapasitas pembangkit EBT akan dipenuhi dari berbagai sumber, diantaranya dari energi surya dan energi bayu (angin). Pengembangan dua pembangkit tersebut akan dilakukan secara masif mulai tahun 2031. Selain itu, pemanfaatan energi panas bumi dan hidro juga akan dioptimalkan agar mampu menjaga keandalan sistem sebagai pembangkit based load.

BACA JUGA   Petugas PLN Siaga Layani Pemudik di Posko Mudik BUMN 2025

Arifin mencatat kebutuhan energi final di 2060 diprediksi akan mencapai 365 Million Tonne Of Oil Equivalent (MTOE). Listrik diperkirakan akan mendominasi untuk energi final, khususnya di sektor penggunaan seperti sektor industri dan rumah tangga.

“Dukungan dari pihak swasta sangat diharapkan untuk merealisasikan program dari pemerintah ini. Adapun dari proyeksi Kementerian ESDM, untuk menuju net zero emission, sektor energi akan berkontribusi mengurangi emisi 1.526 juta ton CO2,” pungkasnya. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *