Logo SitusEnergi
Arcandra Klaim, Peringkat Investasi Migas Naik Karena Skema Gross Split Arcandra Klaim, Peringkat Investasi Migas Naik Karena Skema Gross Split
Jakarta, situsenergy.com Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengklaim keberhasilan Indonesia dalam hal peningkatan investasi migas, bahkan saat ini menjadi yang terbaik di Asia Tenggara... Arcandra Klaim, Peringkat Investasi Migas Naik Karena Skema Gross Split

Jakarta, situsenergy.com

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengklaim keberhasilan Indonesia dalam hal peningkatan investasi migas, bahkan saat ini menjadi yang terbaik di Asia Tenggara dan mengalahkan Malaysia. Hal itu disebutnya sebagai imbas dari penerapan skema Gross Split pada investasi hulu migas di Indonesia.

Arcandra mengungkapkan, berdasarkan data Mackenzie, saat ini banyak negara telah menyusun strategi baik jangka pendek, menengah, maupun panjang, demi kelangsungan sektor migas mereka. Bahkan menurutnya, India sama seperti Indonesia, yakni melakukan perubahan kebijakan di sektor migas.

“Kita ranking 25 dari 131 negara, baru kali ini kalahkan 131 Malaysia. Tahun lalu dia 23, sekarang turun. Kita terbaik di Asia Tenggara, ini data,” ujar Arcandra di Jakarta, Selasa (19/2).

Menurutnya, saat ini banyak negara di dunia tengah melakukan pembenahan terhadap tata kelola migas di negaranya. Bahkan menurutnya, negara kaya minyak seperti Iraq sekalipun saat ini tengah berusaha memperbaiki tata kelola migas-nya.

“Jadi, apa rencana kita ke depan? Ini terbaru dari Mackinzey. Kita sama seperti India, gross split, kemudian Nigeria masih berdebat untuk new term, Iraq mencoba modified term,” ungkapnya.

BACA JUGA   Swasembada Energi atau Reshuffle! Pesan Tegas Prabowo di Forum Internasional

Menurut Arcandra, keberhasilan Indonesia dalam menerapkan Gross Split, menjadi kunci dari perbaikan tata kelola serta peningkatan eksplorasi migas kedepannya. Menurutnya, skema Gross Split merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memperbaiki iklim investasi sektor migas.

“Kalau kita tidak berani merubah diri, memperbaiki, ini akan mempercepat terjadinya kevakuman oil and gas. Dana kita APBN cuma US$ 5 juta, apa yang bisa kita harapkan? Production naik?,” tuturnya.

Terakhir, Arcandra mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada 40 blok migas yang menggunakan skema gross split, baik dari blok hasil lelang maupun blok existing. Hal ini menjadi bukti, skema gross split menjadi langkah yang tepat untuk memperbaiki sektor migas

“Banyak pengusaha lebih menyukai skema gross split ini sehingga lelang blok migas laku dengan mudah. Hasilnya? Melalui skema gross split ini, baik pemerintah maupun pengusaha sama-sama memperoleh keuntungan,” pungkasnya. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *