

Arab Saudi Enggan Tambah Pasokan, Harga Minyak Melejit
MIGAS October 15, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Harga minyak meningkat tajam pada Kamis, setelah produsen minyak utama Arab Saudi menolak desakan untuk menambah pasokan OPEC Plus, dan Badan Energi Internasional mengatakan lonjakan harga gas alam dapat meningkatkan permintaan minyak di antara pembangkit listrik.
Pasar sebagian besar mengabaikan lonjakan besar yang tak terduga dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat ketika perusahaan penyulingan memangkas produksi dalam periode yang umumnya lebih lambat bagi fasilitas tersebut.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak 82 sen atau 1 persen menjadi USD84 per barel, setelmen tertinggi sejak Oktober 2018, demikian mengutip laporan Reuters, di New York, Kamis (14/10/2021) atau Jumat (15/10/2021) pagi WIB.
Sementara itu, patokan Amerika, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melesat 87 sen menjadi USD81,31 per barel, mencatat penutupan tertinggi tujuh tahun lainnya.
Permintaan minyak akan meningkat setengah juta barel per hari karena sektor listrik dan industri berat beralih dari sumber energi yang lebih mahal, kata IEA, memperingatkan bahwa krisis energi dapat memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia.
Dalam laporan bulanannya, IEA meningkatkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global pada 2022 sebesar 210.000 barel per hari, dan sekarang memperkirakan total permintaan minyak pada 2022 mencapai 99,6 juta barel per hari, sedikit di atas tingkat pra-pandemi.
Gedung Putih berdiskusi dengan produsen minyak dan gas tentang biaya bahan bakar, dengan harga bensin eceran mencapai level tertinggi dalam tujuh tahun, dan tagihan pemanas musim dingin diperkirakan melesat. Gedung Putih juga mendesak OPEC Plus untuk meningkatkan produksi.
“Pasar secara fundamental ketat,” kata Mike Tran, Managing Director RBC Capital Markets. “Segala jenis tuas kebijakan yang mencoba mengerem sentimen pasar minyak hanya penghalang kecil.”
Arab Saudi menolak seruan untuk peningkatan produksi tambahan OPEC Plus, dengan mengatakan penghentian pengurangan produksi kelompok itu melindungi pasar minyak dari perubahan harga yang liar, seperti terlihat di pasar gas alam dan batu bara.
OPEC Plus, Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) dan sekutu yang dipimpin Rusia, telah melakukan pekerjaan “luar biasa” sebagai pengatur pasar minyak, kata Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman dalam sebuah forum di Moskow.
Pada pertemuannya bulan ini, OPEC Plus bertahan pada kesepakatan sebelumnya untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari per bulan.
Stok minyak mentah Amerika meningkat secara mengejutkan 6 juta barel, lebih tinggi dari ekspektasi kenaikan 702.000 barel yang diperkirakan analis. Produksi naik, mencapai 11,4 juta barel per hari.
Produsen sahle-oil Amerika enggan berinvestasi dalam meningkatkan produksi setelah bertahun-tahun return yang lemah, sehingga produksi AS masih jauh dari rekor akhir 2019 di hampir 13 juta barel per hari. Rabu, EIA mengatakan produksi akan rebound menjadi 11,7 juta barel per hari pada 2022.
“Kita mencapai 11,4 juta barel per hari dan itu masih jumlah yang sangat besar, tetapi kita memiliki ekonomi yang membutuhkan lebih dari itu dan Uni Eropa yang membutuhkan sangat solar dan bensin,” kata Tim Snyder, Kepala Ekonom Matador Economics di Dallas. (SNU)
No comments so far.
Be first to leave comment below.