Logo SitusEnergi
Antam Bisa Jadi Pioner Pengembangan Mobil Listrik Antam Bisa Jadi Pioner Pengembangan Mobil Listrik
Jakarta, Situsenergi.com Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman berharap agar pemerintah tidak bergantung pada perusahaan asing untuk mendorong pengembangan kendaraan berbasis listrik atau... Antam Bisa Jadi Pioner Pengembangan Mobil Listrik

Jakarta, Situsenergi.com

Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman berharap agar pemerintah tidak bergantung pada perusahaan asing untuk mendorong pengembangan kendaraan berbasis listrik atau baterai. Pemerintah perlu mendorong BUMN untuk menjadi pioner dalam program itu salah satunya yang bisa diandalkan adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Dia menambahkan bahwa dalam UUD 1945 dijelaskan sektor pertambangan strategis perlu dikontrol negara untuk kepentingan rakyat. Dengan kebijakan mobil listrik, nikel menjadi SDA strategis, maka harus dikontrol negara.

“Antam adalah representasi negara dalam industri nikel. Dengan begitu, dia harus menjadi pemasok nikel untuk komponen mobil listrik,” kata Ferdy dalam keterangannya, Senin (15/3).

Menurutnya, Antam perlu ikut serta mengontrol produksi nikel agar tak cepat habis dan menjadi pelopor pembangunan smelter. Pengintegrasian hulu-hilir hanya bisa sukses jika pemerintah memberikan lebih banyak konsesi nikel di hulu. Dengan penguasaan hulu-hilir, Antam bisa menjadi raja nikel dunia, bersaing dengan perusahaan-perusahaan global lainnya.

“Dengan mengandalkan BUMN, negara memiliki posisi tawar dan semakin berdaulat. Negara tak perlu bergantung pada perusahaan asing untuk penopang kebijakan mobil listrik,” ujar Ferdy.

BACA JUGA   PLN Lakukan Manuver Besar! Rombak Direksi & Komisaris di Tengah Transisi Energi

Ferdy menegaskan Pemerintah Indonesia tidak perlu ragu dengan kemampuan Antam mengolah bisnis. Perusahaan ini selalu mencetak laba dari tahun ke tahun. Pada sembulan bulan pertama tahun 2020, emiten berkode ANTM ini membukukan laba bersih sebesar Rp835,8 miliar, tumbuh 30 persen dari Rp 641,5 miliar dari tahun 2019. (DIN/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *