Logo SitusEnergi
Alamak! Perdagangan Migas Juli 2025 Kembali Defisit, Begini Kata BPS Alamak! Perdagangan Migas Juli 2025 Kembali Defisit, Begini Kata BPS
Jakarta, Situsenergi.com Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor minyak dan gas bumi (migas) Indonesia pada Juli 2025 mengalami penurunan cukup tajam. Ekspor migas... Alamak! Perdagangan Migas Juli 2025 Kembali Defisit, Begini Kata BPS

Jakarta, Situsenergi.com

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor minyak dan gas bumi (migas) Indonesia pada Juli 2025 mengalami penurunan cukup tajam. Ekspor migas hanya mencapai USD940 juta, atau turun 34,13 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan Juli 2024.

Penurunan ini membuat neraca perdagangan migas kembali mencatat defisit sebesar USD1,58 miliar. Di sisi lain, kinerja ekspor non-migas justru melonjak dan kembali menjadi penopang utama surplus perdagangan nasional.

“Untuk neraca perdagangan migas tercatat defisit sebesar USD 1,58 miliar, dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/9/2025).

Secara total, nilai ekspor Indonesia pada Juli 2025 mencapai USD 24,75 miliar, tumbuh 9,86 persen yoy dari periode yang sama tahun lalu. Lonjakan ekspor tersebut didorong terutama oleh sektor non-migas, yang mencatatkan nilai USD23,81 miliar atau naik 12,83 persen yoy.

Sementara itu, kinerja impor pada Juli 2025 tercatat USD 20,57 miliar, turun 5,86 persen yoy. Penurunan impor migas tercatat signifikan, yakni 29,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, seiring penurunan volume impor minyak mentah dan hasil minyak.

BACA JUGA   Pertamina Eco RunFest 2025 Siap Gebrak Jakarta, Tawarkan Lari, Musik, hingga Eco Market!

Meski sektor migas mengalami kontraksi, Indonesia tetap mencatat surplus neraca perdagangan Juli 2025 sebesar USD 4,17 miliar, memperpanjang rekor surplus bulanan selama 63 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

“Surplus perdagangan ini terutama ditopang oleh sektor non-migas, seperti lemak dan minyak nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja,” tambah Pudji. (DIN/GIT)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *