Home MINERBA Ajib Banget! Harita Nickel Cuan Rp4,1 Triliun Meski Harga Nikel Dunia Rontok
MINERBA

Ajib Banget! Harita Nickel Cuan Rp4,1 Triliun Meski Harga Nikel Dunia Rontok

Share
Share

Jakarta, situsenergi.com

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (Harita Nickel) mencatat kinerja keuangan solid sepanjang semester I 2025. Emiten nikel ini membukukan pendapatan sebesar Rp14,10 triliun, naik 10,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan produksi dan volume penjualan dari semua lini usaha, termasuk tambahan kapasitas produksi dari proyek konstruksi yang mulai beroperasi.

Kinerja positif Harita Nickel terjadi di tengah tekanan harga nikel global yang cenderung menurun. Namun, struktur usaha yang terintegrasi membuat perusahaan tetap efisien dan kompetitif.

“Struktur usaha kami yang terintegrasi memungkinkan efisiensi biaya, peningkatan produktivitas, serta optimasi rantai pasok,” ujar Lukito Gozali, Head of Investor Relations Harita Nickel, Jumat (1/8/2025).

Penjualan Nikel Naik Signifikan
Volume penjualan bijih nikel mencapai 12,36 juta wet metric ton (wmt), sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan internal unit pengolahan. Sementara itu, di segmen hilir, penjualan feronikel (FeNi) dari smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) menyentuh angka 84.817 ton kandungan nikel.

Tak hanya itu, unit High Pressure Acid Leach (HPAL) juga mencatat penjualan Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dan nikel sulfat (NiSO₄) sebesar 65.310 ton.

Laba Bersih Tumbuh 46 Persen
Dengan pendapatan tersebut dan beban pokok penjualan sebesar Rp9,35 triliun, Harita Nickel mencetak laba kotor Rp4,74 triliun atau melonjak 24 persen yoy.

Laba usaha juga naik 18,8 persen menjadi Rp4,04 triliun, dari sebelumnya Rp3,41 triliun. Kontribusi dari entitas asosiasi menambah pundi-pundi keuntungan sebesar Rp1,87 triliun.

Setelah dikurangi pajak dan pos lainnya, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp4,10 triliun. Angka ini melesat 46,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,81 triliun.

Fokus pada Keberlanjutan
Harita Nickel juga menegaskan komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan. Perusahaan saat ini tengah menjalani audit dari The Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) dan Responsible Minerals Assurance Process (RMAP) yang diinisiasi oleh Responsible Minerals Initiative (RMI). Langkah ini bertujuan untuk menjamin praktik pertambangan dan rantai pasok yang bertanggung jawab.

Dengan strategi bisnis yang efisien dan berorientasi jangka panjang, Harita Nickel menegaskan posisinya sebagai pemain utama di industri nikel nasional, bahkan saat pasar global bergejolak. (DIN/GIT)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Harga Batubara Turun, Kinerja Keuangan ITM Tertekan

Jakarta, situsenergi.com PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) menghadapi tekanan kinerja pada...

Waskita Kuasai Proyek Kilang Pertamina di Papua, Kirim Ratusan Beton Jumbo ke Sorong!

Jakarta, situsenergi.com PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) kembali mencetak prestasi di...

Gawat! Harga Batu Bara Anjlok, Laba Indika Energy Nyaris Lenyap, Tapi…..

Jakarta, Situsenergi.com PT Indika Energy Tbk menghadapi tekanan signifikan pada semester I...

Apes! Laba Bersih PTBA Anjlok Drastis Di Semester I 2025

Jakarta, situsenergi.com PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota holding BUMN pertambangan MIND...