

Airlangga: Ketahanan Energi RI Masih Andalkan Windfall Ekspor Komoditas
ENERGI August 16, 2022 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Saat ini perekonomian global tengah dihadapkan pada tantangan yang disebut dengan The Perfect Storm atau 5C yaitu Covid-19, Conflict Rusia-Ukraina, Climate Change, Commodity Prices, dan Cost of Living.
Di tengah berbagai tantangan global tersebut, perekonomian Indonesia pada Q2-2022 mampu tumbuh secara impresif di angka 5,44%. Kinerja positif ini juga didukung dengan tingkat inflasi yang relatif terkendali, dimana inflasi Indonesia per Juli 2022 mencapai 4,94%, lebih baik dibandingkan negara lain seperti Jerman (7,5%) ataupun Perancis (6,1%).
Indikator yang positif tersebut dinilai peran pelaku usaha yang terus bertahan di situasi global yang tidak menentu.
“Saya apresiasi para pelaku bisnis yang mampu terus bertahan, bahkan bangkit lebih kuat dari pukulan pandemi Covid-19,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pernyataannya, dikutip Selasa (16/08/2022).
Dalam menghadapi The Perfect Storm, banyak negara merespon dengan melakukan pelarangan ekspor komoditas pangan esensialnya dan melakukan pengetatan kebijakan moneter.

Kondisi ini kemudian meningkatkan risiko terjadinya stagflasi dan jika berkelanjutan, akan dapat memicu resesi global. Namun, peluang Indonesia untuk mengalami resesi relatif lebih kecil dibandingkan negara lainnya.
Dari sisi ketahanan pangan, Indonesia juga telah mendapat apresiasi dari International Rice Research Institute (IRRI) atas sistem ketahanan pangan yang baik dan berhasil swasembada beras selama tiga tahun terakhir.
Indonesia juga diberi penghargaan untuk ekosistem pangan termasuk infrastruktur pertanian yang secara konsisten membangun infrastruktur.
Sedangkan dari sisi ketahanan energi, saat ini Indonesia masih dapat memanfaatkan windfall dari ekspor komoditas andalan dan menjadikan APBN sebagai buffer.
“Meskipun hal ini perlu disesuaikan agar subsidi tidak membengkak,” kata dia.
“Upaya menjaga ketahanan energi dan pangan diiringi dengan upaya menjaga ketahanan keuangan yang semakin baik,” pungkasnya.(SA/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.