Logo SitusEnergi
Pertamina Domgas V & Hiswana Migas Santuni Bayi Penderita Hidrosefalus Senilai Rp 60 Juta Pertamina Domgas V & Hiswana Migas Santuni Bayi Penderita Hidrosefalus Senilai Rp 60 Juta
Jakarta, Situsenergy.com Guna membantu pembiayaan Romdi Rijohansyah, bayi penderita hidrosefalus asal Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, PT Pertamina Domestik Gas Region V... Pertamina Domgas V & Hiswana Migas Santuni Bayi Penderita Hidrosefalus Senilai Rp 60 Juta

Jakarta, Situsenergy.com

Guna membantu pembiayaan Romdi Rijohansyah, bayi penderita hidrosefalus asal Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri, PT Pertamina Domestik Gas Region V Jatim Balinu menyerahkan santunan sebesar Rp 60 juta orang tua Romdi Rijohansyah, bayi penderita hidrosefalus asal Desa Jambu, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri.

Menurut Senior Seles Eksekutif Elpiji Pertamina Domgas V Jatim Balinu, Agung, bantuan berupa uang tersebut berasal dari donasi bersama dengan Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswanamigas) Kediri.

“Kita berharap, bantuan bantuan yang diberikan ini bisa meringankan beban orang tua ananda penderita hidrocephalus,” kata Agung dalam pesan singkatnya yang diterima Situsenergy.com di Jakarta, Kamis (28/03/2019).

Dikatakan, bantuan donasi tersebut disampaikan setelah pihaknya mendapatkan informasi bahwa ada penderita hidrosefalus yang membutuhkan bantuan di Desa Jambu, Kabipaen Kediri. “Kemudian kita galang dana semacam donasi rame-rame yang langsung kita serahkan ke orang tua korban,” ungkapnya.

Melalui bantuan berupa uang tersebut, pihaknya berharap bisa membantu biaya perawatan bayi Johansyah, dan meringankan beban orang tuanya.

Sekedar diketahui, hidrosefalus adalah penyakit akibat pembengkakan cairan di otak. Kondisi itu dialami bayi Romdi Rijohansyah, anak kedua pasangan suami istri Andri Budi dan Suciati.

BACA JUGA   Bahlil Lantik Dua Jenderal Penegak Hukum ESDM, Siap Basmi Pelanggaran Tambang!

“Kondisi gangguan kesehatan anak kami diketahui sejak masih berusia delapan bulan dalam kandungan. Saat itu dokter menyarankan untuk segera dilakukan operasi sesar,” ungkap Andri Budi.

Saat lahir hingga kini berumur setahun, sang bayi hanya dapat berbaring di tempat tidur. Sesekali dia digendong ibundanya. Upaya ke dokter sudah dilakukan kedua orang tuanya, agar bayi Johan mendapat perawatan di rumah sakit dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Namun untuk memenuhi biaya hidup keseharian, mereka tak mampu sehingga memilih untuk menjalani perawatan di rumah.(ADI)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *