Jakarta, situsenergi.com
PT Pertamina (Persero) akhirnya mengerucutkan 100 peserta menjadi 30 UMKM terbaik yang siap masuk tahap bootcamp dan mentoring dalam program Pertapreneur Aggregator 2025. Seleksi ini berlangsung ketat lewat Deep Dive Interview pada 19 November 2025 yang menggali kekuatan usaha, strategi penjualan, kesiapan kolaborasi, hingga model bisnis.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Muhammad Baron, menegaskan bahwa proses seleksi ini memastikan hanya UMKM dengan fundamental kuat yang melaju. “Kami memastikan UMKM yang terpilih memiliki fondasi bisnis yang kuat dan potensi untuk berkembang lebih besar,” ujarnya.
Pertamina menilai peserta berdasarkan tujuh aspek utama: kesiapan kolaborasi, kepemimpinan, omzet dan keuangan, pengembangan usaha, produk unggulan, target pasar, dan model bisnis. Baron menambahkan bahwa program ini sejalan dengan Asta Cita poin ke-3 Pemerintahan Prabowo–Gibran, terutama dalam memperkuat sektor UMKM dan menciptakan lapangan kerja baru. “Kami berharap UMKM memiliki akses kolaborasi yang lebih luas dalam rantai pasok nasional maupun global,” lanjutnya.
Pertapreneur Aggregator menjadi tahap pembinaan lanjutan bagi UMKM yang sudah aktif bekerja sama dengan pelaku usaha lain. Setiap agregator akan mendapat mentoring intensif agar lebih profesional dan berdampak pada komunitas sekitar. “UMKM bukan hanya penggerak ekonomi lokal, tetapi juga pilar penting daya saing bangsa secara global,” tegas Baron.
Setelah ini, 30 semifinalis akan mengikuti bootcamp selama satu minggu sebelum masuk final pitching yang akan menentukan 10 UMKM terbaik sebagai pemenang Pertapreneur Aggregator 2025.

Pertamina menegaskan komitmennya mendorong pertumbuhan UMKM melalui peningkatan kapasitas, standarisasi kualitas, dan akses distribusi yang lebih luas. Upaya ini juga sejalan dengan target Net Zero Emission 2060 dan prinsip ESG yang terus diterapkan perusahaan. (*)
Leave a comment