Jakarta, situsenergi.com
Di tengah berbagai isu seputar bahan bakar, banyak masyarakat masih mempercayakan kendaraannya pada BBM Pertalite. Alasannya sederhana: harga terjangkau, irit, dan performa mesin tetap prima.
Paridah (44), ibu rumah tangga asal Kampung Tambun Sunge Angke, Bekasi, mengaku setia memakai Pertalite untuk motornya sejak baru dibeli. Ia menggunakan Honda Scoopy untuk mengantar anak sekolah dan berbelanja kebutuhan warung.
“Dari sejak motor baru saya pakai Pertalite, kagak kenapa-napa, aman. Saya gak pernah beli di eceran, mending langsung ke pom,” ujarnya.
Dengan Rp38 ribu, tangki motornya penuh dan cukup untuk seminggu. “Irit banget, seminggu sekali paling isi lagi,” tambah Paridah sambil tersenyum.

Hal senada diungkapkan Kartiwa (48), petugas keamanan asal Babelan, Bekasi. Setiap hari ia menempuh perjalanan puluhan kilometer ke Tarumajaya menggunakan motor lawasnya. “Paling isi Rp20 ribu buat dua hari PP, motor juga dipakai patroli, aman-aman aja,” katanya.
Ia mengaku tidak pernah mengisi bensin di eceran karena lebih percaya kualitas BBM di SPBU Pertamina. “Selama ini aman, gak ada masalah pakai Pertalite,” ujarnya meyakinkan.

Sementara itu, Ricat Sujatmiko (40), pengemudi ojek online dari Kemandoran, Jakarta Selatan, juga punya pengalaman serupa. Ia selalu menggunakan Pertalite untuk menunjang aktivitasnya mengantar pesanan GoFood.
“Pakai Pertalite aman aja, gak pernah ngisi di eceran. Saya biasa isi di SPBU yang self service, jadi puas karena gak dicurangi,” jelas Ricat.

Ricat bahkan menegaskan bahwa rekan-rekannya sesama ojol tak pernah mengalami masalah mesin “brebet” seperti isu yang sempat ramai. “Yang penting isi di SPBU, jangan eceran,” tutupnya.

Dari kisah mereka, tampak jelas bahwa Pertalite masih menjadi pilihan utama masyarakat karena irit, mudah diakses, dan terbukti aman digunakan sehari-hari. (*)
Leave a comment