Jakarta, Situsenergi.com
PT PLN (Persero) semakin serius memperkuat transformasi sumber daya manusia (SDM) sebagai kunci utama menuju masa depan energi bersih dan berkelanjutan. Komitmen ini ditegaskan dalam forum The 13th Meeting of Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA) Working Group 5 bertema “Human Capital Mindshift: Aligned People, Strategy, and Growth” yang berlangsung di Yogyakarta, Senin (3/11).
HAPUA merupakan forum kerja sama utilitas ketenagalistrikan se-Asia Tenggara yang berfokus memperkuat ketahanan energi kawasan. Tahun ini, agenda Working Group 5 menjadi bagian dari rangkaian pertemuan HAPUA di Labuan Bajo, NTT, pada akhir September hingga awal Oktober 2025.
Co-Chairman HAPUA Working Group 5, Hjh Izwaliani Hj Zulkarnain menekankan, keberhasilan transisi energi tidak hanya ditentukan oleh teknologi, tetapi juga oleh perubahan pola pikir dan kapasitas SDM. Menurutnya, di era percepatan digitalisasi dan adopsi AI, manusia tetap menjadi penggerak utama transformasi.

“Teknologi hadir bukan untuk menggantikan manusia, tetapi untuk membentuk SDM yang lebih adaptif dan visioner,” ujarnya. Ia menambahkan, organisasi kini harus berfokus pada people experience, yakni menciptakan lingkungan kerja yang menghargai individu dan memberi ruang kontribusi nyata.
Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto menegaskan, transformasi SDM menjadi bagian integral dari strategi besar perusahaan. “Kami ingin memastikan transformasi PLN tidak hanya di sisi teknologi dan bisnis, tetapi juga di manusianya,” katanya.
PLN telah menyiapkan arsitektur pengembangan SDM berbasis tiga pilar utama: adopsi standar internasional, program pengembangan progresif, dan harmonisasi hubungan industrial. Langkah ini sejalan dengan semangat kolaborasi antarnegara ASEAN untuk memperkuat kapasitas tenaga kerja sektor energi.
“Bersama, kita bisa membangun tenaga kerja yang siap menghadapi masa depan dan memimpin transisi energi berkelanjutan di kawasan,” pungkas Yusuf Didi. (*)
Leave a comment