Tapanuli Tengah, situsenergi.com
Suasana malam di Desa Aek Horsik, Kecamatan Badiri, Tapanuli Tengah, kini berubah total. Lampu-lampu mulai menyala di rumah warga yang sebelumnya selalu diselimuti gelap. Bagi 31 keluarga prasejahtera, sambungan listrik dari PLN menjadi hadiah istimewa menjelang peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-80.
Melalui program “Berbagi Cahaya, Menumbuhkan Harapan”, PLN menghadirkan listrik gratis bagi warga kurang mampu. Marluga Marbun, petani sayur yang tinggal bersama istri dan tiga anaknya, tak kuasa menahan haru saat rumahnya akhirnya diterangi cahaya listrik. “Selama ini kami hanya pakai lampu minyak. Sekarang anak-anak bisa belajar di malam hari, hidup terasa lebih mudah,” ujarnya penuh syukur.
Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, turut mengapresiasi langkah PLN yang hadir hingga pelosok desa. Ia menyebut kehadiran listrik bukan hanya soal penerangan, tetapi juga membuka jalan bagi kemajuan masyarakat. “Listrik menerangi masa depan warga,” katanya.
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa inisiatif ini berasal dari donasi sukarela pegawai PLN di seluruh Indonesia. “Kami ingin membantu saudara-saudara yang belum menikmati listrik. Semoga dengan cahaya ini, anak-anak bisa belajar dan ekonomi keluarga semakin meningkat,” ucapnya.
General Manager PLN UID Sumatera Utara, Ahmad Syauki, menegaskan bahwa program ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong. “Energi bukan hanya mengalir lewat kabel, tapi juga melalui kepedulian. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program ini,” ujarnya.

Secara nasional, lebih dari 8 ribu keluarga ditargetkan menerima sambungan listrik gratis melalui program ini. PLN berkomitmen menghadirkan energi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, menyalakan bukan hanya lampu, tetapi juga harapan untuk masa depan yang lebih cerah. (*)
Leave a comment