Jakarta, situsenergi.com
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat penyerapan bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebesar 139.856.399 liter sepanjang Januari hingga Agustus 2025. Angka ini setara dengan 66,66 persen dari total kuota yang diberikan pemerintah, yaitu 209.809.000 liter.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa BBM subsidi tersebut digunakan untuk berbagai layanan operasional, mulai dari kereta penumpang hingga angkutan barang seperti klinker, parcel, peti kemas, dan semen. Menurutnya, energi subsidi ini dikelola dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).
“BBM subsidi yang diberikan pemerintah kami kelola secara transparan dan akuntabel. Kami pastikan serapan ini tepat sasaran, yaitu kembali kepada masyarakat dalam bentuk layanan transportasi yang handal, terjangkau, dan bermanfaat,” ujar Anne.
Pertumbuhan Penumpang dan Angkutan Barang
Selama delapan bulan pertama tahun ini, KAI Group telah melayani 328.054.007 pelanggan. Jumlah tersebut tumbuh 8,51 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pada sisi angkutan barang, volume tercatat mencapai 45.257.245 ton, meningkat dari 45.073.608 ton pada periode yang sama tahun sebelumnya. Khusus di bulan Agustus saja, volume angkutan barang mencapai 6.026.111 ton.
Pertumbuhan ini memperlihatkan peran vital kereta api dalam menjaga distribusi logistik nasional. Keberlanjutan layanan angkutan barang tidak hanya membantu stabilitas industri, tetapi juga ikut menjaga harga kebutuhan pokok dan daya saing ekonomi.
Energi Subsidi untuk Masyarakat
Anne menekankan bahwa setiap liter BBM subsidi yang diserap KAI bertujuan menghadirkan transportasi yang inklusif bagi masyarakat. “KAI akan terus memastikan amanah ini dikelola dengan tata kelola yang baik, transparan, sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat,” tutupnya.

Dengan komitmen tersebut, energi subsidi yang disalurkan pemerintah benar-benar kembali dalam bentuk layanan transportasi berbasis rel yang ramah lingkungan, efisien, dan berperan penting dalam menopang perekonomian nasional. (DIN/GIT)
Leave a comment