Logo SitusEnergi
52 Persen dari Total Kapasitas Layanan REC 2024 Dinikmati Sejumlah Perusahaan 52 Persen dari Total Kapasitas Layanan REC 2024 Dinikmati Sejumlah Perusahaan
Jakarta, situsenergi.com Sejumlah pelanggan perusahaan kenamaan menjadi penikmat layanan Green as a Service (GEAS) Renewable Energy Certificate (REC) PT PLN (Persero) terbesar dengan total... 52 Persen dari Total Kapasitas Layanan REC 2024 Dinikmati Sejumlah Perusahaan

Jakarta, situsenergi.com

Sejumlah pelanggan perusahaan kenamaan menjadi penikmat layanan Green as a Service (GEAS) Renewable Energy Certificate (REC) PT PLN (Persero) terbesar dengan total kapasitas mencapai 2,81 TWh atau sekitar 52% dari total kapasitas yang digunakan pada tahun 2024.

Perusahaan-perusahaan tersebut diantaranya Nike, PT Cheil Jedang Indonesia, PT Asahimas Chemical, PT Agincourt Resources, PT Indah Klat Pulp & Paper Tbk, PT Air Liquide Indonesia, PT South Pacific Viscose, PT Sorini Agro Asia Corporindo, PT Smelting, dan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.

Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasojo, tingginya tren minat pelanggan sektor industri dan bisnis terhadap layanan listrik hijau REC pada tahun ini, diprediksi akan semakin meningkat di tahun-tahun berikutnya.

“Semakin banyak perusahaan besar, baik dari dalam dan luar negeri, yang mempercayakan suplai listrik hijaunya dengan REC PLN. Sehingga, kami optimistis layanan listrik hijau ini akan terus tumbuh,” kata Darmawan dalam keterangannya Senin (27/1/2025).

Lebih lanjut, Darmawan memaparkan saat ini ada 8 pembangkit PLN yang telah menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC. Kedelapan pembangkit tersebut yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, PLTP Ulubelu, PLTP Lahendong, PLTP Ulumbu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata, PLTA Bakaru, PLTA Orya Genyem, dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lambur.

“REC memberikan jaminan atas penggunaan EBT secara transparan dan diakui internasional. Setiap sertifikat REC memastikan listrik yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit EBT atau nonfosil, dengan sistem pelacakan APX Tradable Instrument for Global Renewables (TIGRs) dari Amerika Serikat yang memastikan sertifikat telah memenuhi standar internasional,” tutup Darmawan.()

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *