Home ENERGI TERBARUKAN Kebutuhan Energi Masih Didominasi Impor, Pengembangan EBT Jadi Keniscayaan
ENERGI TERBARUKAN

Kebutuhan Energi Masih Didominasi Impor, Pengembangan EBT Jadi Keniscayaan

Share
Kebutuhan Energi Masih Didominasi Impor, Pengembangan EBT Jadi Keniscayaan
Share

Jakarta, situsenergi.com

Potensi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia masih terbuka sangat luas, meski energi fosil masih menjadi andalan. Hal ini terjadi karena produksi minyak bumi masih lebih kecil dibandingkan konsumsi masyarakat Indonesia.

Harris, Kepala Balai Besar Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, menjelaskan saat ini pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia masih didominasi oleh sumber energi minyak dan gas (migas) dan batubara sebesar 87 persen. Sedangkan EBT berkisar 13 persen.

“Yang perlu dicermati penggunaan minyak sekitar 30 persen dari total energi nasional yang dipergunakan untuk sektor transportasi,” ucap Harris dalam keterangannya, Senin (9/12/2024).

Saat ini konsumsi minyak yang dibutuhkan sebesar 1,5 juta barel per hari. Padahal jumlah produksi nasional industri hulu minyak berkisar 600.000 barel per hari. Bahkan Indonesia tidak hanya mengimpor minyak tetapi juga LPG.

Untuk ketersediaan batubara saat ini masih puluhan tahun lagi dan produksinya mencapai 700 juta ton per tahun (100 juta ton dipergunakan di dalam negeri) tetapi sektor ini dianggap menimbulkan terjadinya emisi gas rumah kaca. Pada titik inilah relevansi dikembangkannya EBT yang diharapkan kelak dapat menggantikan peran batubara.

Harris mengatakan potensi EBT Indonesia masih cukup besar, diantaranya energi surya, mencapai 3.294 Gigawatt (GW) dan pemanfaatannya 675 MW. Selain itu terdapat energi angin dengan potensinya sebesar 155 GW dan pemanfaatannya mencapai 152 MW. Sedang energi hidro potensinya 95 GW dan pemanfaatannya 6.697 MW.

Untuk potensi energi laut sebesar 63 GW dan pemanfaatannya 0 (masih dalam penelitian). Sementara untuk Geo Energi potensinya 57 GW dan pemanfaatannya 3.408 MW. Sedangkan potensi gasifikasi batu bara 0 dan pemanfaatannya 250 MW. Untuk panas bumi potensinya mencapai 23 GW dan pemanfaatannya mencapai 2.597 MW. Secara total potensi EBT mencapai 3.687 GW dan pemanfaatannya mencapai 13.781 MW.

“Berdasarkan data tersebut, peluang pengembangan EBT masih sangat terbuka luas,” kata dia. (DIN/SL)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Chery Siapkan Investasi Rp5,25 Triliun untuk Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

Jakarta, situsenergi.com Produsen otomotif asal Tiongkok, Chery, siap menggelontorkan investasi senilai Rp5,25...

Indonesia Siap Jadi Pemain Utama dalam Transisi Energi Global

Jakarta, situsenergi.com Indonesia menunjukkan keseriusannya menjadi pemain kunci dalam transisi energi global...

Elnusa Galakkan Konservasi Orangutan untuk Jaga Masa Depan Hutan

Jakarta, situsenergi.com Hutan tropis Kalimantan menyimpan kekayaan hayati yang luar biasa, termasuk...

Dharma Polimetal Resmikan PLTS 4.850 kWp, Tekan Emisi Ribuan Ton CO2!

Jakarta, Situsenergi.com Siapa sangka perusahaan komponen otomotif bisa jadi pionir energi bersih?...