Home LISTRIK Kembangkan Program Pertanian Terpadu di Tasikmalaya, PLN EPI Bangun Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan
LISTRIK

Kembangkan Program Pertanian Terpadu di Tasikmalaya, PLN EPI Bangun Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan

Share
Share

Jakarta, situsenergi.com

Sub Holding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), meresmikan program “Pengembangan Ekosistem Biomassa Berbasis Ekonomi Kerakyatan dan Pertanian Terpadu” atau Green Economy Village (GEV) di Desa Bojongkapol, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya, pada Kamis (26/09). Program ini mengintegrasikan masyarakat setempat dalam pengelolaan biomassa untuk co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), serta meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dan perekonomian lokal.

Kenurut Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, yang hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif PLN EPI dalam memberdayakan masyarakat melalui pengembangan ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan.

Ia menegaskan bahwa dukungan Kementerian Pertanian untuk bersinergi dalam memastikan kesuksesan program ini, termasuk melalui pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat.

“Kami dari Kementerian Pertanian siap bersinergi dan memberikan dukungan penuh. Program ini tidak hanya berkontribusi pada energi terbarukan, tapi juga berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat. Ini adalah inisiatif yang sangat bermanfaat bagi rakyat,” ujar Sudaryono.

Sementara Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara mengatakan, biomassa merupakan salah satu kunci strategis dalam mengejar target bauran energi sebesar 23% pada 2025 dan mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. Ia menjelaskan bahwa kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, termasuk masyarakat, sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini.

Iwan menegaskan sebagian besar biomassa yang digunakan untuk co-firing di PLTU PLN berasal dari limbah pertanian dan perkebunan. Dalam upaya memperkuat pasokan biomassa, PLN EPI mengajak masyarakat Tasikmalaya untuk memanfaatkan peluang ekonomi dari pengembangan biomassa ini.

“Kami menargetkan pemanfaatan biomassa sebesar 2,2 juta ton di tahun 2024 dan akan meningkat menjadi 10 juta ton di tahun 2025 untuk memenuhi kebutuhan 52 PLTU,” ujar Iwan.

Ia juga menambahkan bahwa pengembangan biomassa tidak hanya penting untuk energi bersih tetapi juga untuk ekonomi masyarakat melalui program pertanian terpadu di lahan kritis.

Program GEV telah dimulai sejak 2023 dan melibatkan tiga lokasi: Tasikmalaya, Cilacap, dan Gunungkidul. Di Tasikmalaya, program ini akan berkembang hingga 100 hektar pada 2025, dengan fokus pada pengembangan tanaman Indigofera yang berfungsi sebagai bahan baku biomassa sekaligus pakan ternak.

“Dengan program ini, PLN berharap dapat membangun ekosistem biomassa yang berkelanjutan serta berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutup Iwan.

Pada kesempatan tersebut, PJ Bupati Tasikmalaya menyampaikan bahwa program ini memberikan dukungan luar biasa bagi kemajuan Kabupaten Tasikmalaya, terutama di sektor pertanian yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat setempat.

“Ini bentuk dukungan yang luar biasa bagi kemajuan daerah kami, khususnya dalam bidang pertanian yang menjadi tumpuan ekonomi masyarakat Kabupaten Tasikmalaya. Kabupaten Tasikmalaya dikenal dengan kekayaan alam dan sumber daya pertaniannya, namun tantangan besar yang kita hadapi saat ini adalah bagaimana mengelola potensi tersebut dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” papar PJ Bupati Tasikmalaya.

Ia menjelaskan bahwa biomassa sebagai sumber energi terbarukan menjadi solusi relevan untuk memanfaatkan limbah pertanian dan hutan sebagai bahan baku energi. Program ini, menurutnya, tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

“Biomassa sebagai sumber energi terbarukan menjadi solusi yang sangat relevan dalam konteks ini dengan memanfaatkan limbah pertanian dan hutan sebagai bahan baku energi. Kita tidak hanya membantu menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal,” tambahnya.(SL)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

PLTP Lahendong Jadi Andalan Listrik Bersih Sulutgo, Suplai 18% Beban Puncak

Sulut, situsenergi.com PLTP Lahendong terus menunjukkan perannya sebagai tulang punggung energi bersih...

PLN Gaspol Perkuat Jalan ke Pasar Karbon Global Lewat Investasi Transisi Energi

Jakarta, situsenergi.com PT PLN (Persero) kembali tancap gas memperkuat posisi Indonesia di...

PLN–ESDM Genjot Pemerataan Listrik, 100 Rumah Prasejahtera di Fakfak Akhirnya Terang

Fakfak, Situsenergi.com Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kembali digulirkan Kementerian ESDM...

PLN Tebar Akses Listrik Baru di Konawe, Program LUTD Bawa Harapan bagi Warga Prasejahtera

Konawe, situsenergi.com PLN kembali menunjukkan komitmennya menghadirkan energi berkeadilan lewat program Light...