Home ENERGI Pertamina Kelola Penuh 2 dari 4 Blok Migas Terminasi 2019
ENERGI

Pertamina Kelola Penuh 2 dari 4 Blok Migas Terminasi 2019

Share
pertamina kelola penuh 2 dari 4 blok migas terminasi 2019
pertamina kelola penuh 2 dari 4 blok migas terminasi 2019
Share

Jakarta, situsenergy.com

Pertamina dipercaya Pemerintah untuk mengelola penuh dua dari empat Wilayah Kerja (WK) atau Blok Migas terminasi tahun 2019, yaitu: Jambi Merang dan Raja/Pendopo.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hari ini, Jumat (11/5) mengumumkan keputusan terkait pengelolaan 4 Wilayah Kerja (WK) Migas yang kontrak kerjasamanya akan berakhir atau terminasi pada tahun 2019 mendatang. Empat WK tersebut adalah WK Jambi Merang, WK Raja/Pendopo, WK Seram-Non Bula, dan WK Bula.

Dijelaskan,  dari 4 WK tersebut, Jambi Merang merupakan WK yang paling potensial dengan tingkat produksi minyak yang paling besar yaitu 3.706 barel per hari (2017). Sedangkan produksi minyak 3 WK lainnya dibawah 2.000 barel per hari.

Dari 4 WK tersebut, 2 diantaranya, diberikan penuh kepada Pertamina (100%) melalui perusahaan afiliasinya, yaitu WK Jambi Merang yang merupakan paling potensial dan WK Raja/Pendopo.

Sedangkan 2 WK lainnya yaitu Seram Non Bula dan WK Bula ditetapkan untuk dikelola Kontraktor Eksisting, dimana Pertamina juga tidak mengajukan permohonan pengelolaan terhadap 2 WK tersebut.

Jangka waktu kontrak untuk 4 WK tersebut yaitu 20 tahun menggunakan Kontrak Bagi Hasil Migas skema Gross Split. Dengan 4 WK ini, maka kontrak migas skema gross split akan menjadi 20 kontrak.

Total bonus tanda tangan (Signature Bonus) yang akan diterima Pemerintah sebesar US$ 20.298.000 atau setara Rp 285 miliar. Sedangkan perkiraan total Investasi Komitmen Kerja Pasti 5 tahun adalah sebesar US$ 308.992.000 atau sekitar Rp 4,3 triliun.

Pembagian split dari 4 WK terminasi Jambi Merang bagi hasil minyak kontraktor mendapatkan 46,5% dan pemerintah 53,5%. Gas kontraktor 51,5% dan pemerintah  48,5%.

WK Seram Non Bula kontraktor mendapatkan bagi hasil minyak sebesar 72,87% dan pemerintah 27,12%.

WK Raja/Pendopo kontraktor mendapatkan bagi hasil untuk minyak sebesar 46% dan pemerintah 54%. Untuk gas kontraktor mendapatkan 51% dan pemerintah 49%.

Untuk WK Bula bagi hasil untuk minyak kontraktor mendapatkan 66,5% dan pemerintah 33,5%.

Terhadap 4 WK migas tersebut, Pemerintah meminta agar tingkat produksi migasnya dapat terus ditingkatkan.

Sebagaimana diketahui, operator eksisting WK Seram Non Bula adalah Citic Seram Energy Ltd (akhir kontrak 31 Oktober 2019) dan WK Bula adalah Kalrez Petroleum (Seram) Ltd (akhir kontrak 31 Oktober 2019).

Sedangkan operator eksisting WK Raja/Pendopo adalah Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Golden Spike Energy Indonesia Ltd. (akhir kontrak 5 Juli 2019), dan WK Jambi Merang adalah JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang (akhir kontrak 9 Februari 2019) yang pasca keputusan ini nantinya akan dikelola penuh oleh Pertamina saat kontraknya berakhir.(mul)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...