Logo SitusEnergi
Pendapatan Turun, Laba Inti Indika Energy Capai USD119,2 Juta Pendapatan Turun, Laba Inti Indika Energy Capai USD119,2 Juta
Jakarta, Situsenergi.com PT Indika Energy Tbk (INDY) mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD93,8 juta dan laba inti sebesar USD119,2 juta... Pendapatan Turun, Laba Inti Indika Energy Capai USD119,2 Juta

Jakarta, Situsenergi.com

PT Indika Energy Tbk (INDY) mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD93,8 juta dan laba inti sebesar USD119,2 juta pada periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2023.

Untuk pendapatan perusahaan investasi dengan portofolio bisnis terdiversifikasi ini mengalami penurunan sebesar 26,6% menjadi USD2,29 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Penurunan Pendapatan terutama berasal dari Kideco Jaya Agung (Kideco) yang mencatat penurunan sebesar 23% menjadi USD1,71 miliar yang disebabkan penurunan volume produksi dan harga jual rata-rata batubara. 

Pada periode tersebut Kideco menjual 22,6 juta ton batubara atau turun 14,3% dibandingkan dengan penjualan 26,3 juta ton. Penurunan penjualan dipicu oleh penurunan target produksi tahunan sebesar 31 juta ton pada tahun 2023 dibandingkan 34 juta ton pada tahun 2022.

Azis Armand, Vice President Director dan Group CEO INDY menyatakan dari volume tersebut, Kideco menjual 6,7 juta ton batubara atau 30% di antaranya untuk kebutuhan dalam negeri. Jumlah ini melebihi persyaratan domestic market obligation (DMO) sebesar 25% yang ditetapkan pemerintah. 

“Untuk volume penjualan batubara untuk pasar ekspor mencapai 15,8 juta ton dengan negara tujuan China, India, Taiwan, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Kideco juga mencatat harga jual rata-rata USD75,7 per ton batubara atau turun 10% dibandingkan harga rata-rata USD84,2 per ton pada periode yang sama di tahun lalu,” ungkap Azis dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).

Penurunan pendapatan perseroan juga dikontribusikan oleh Indika Indonesia Resources sebesar 44,1% menjadi USD351,1 juta dari sebelumnya USD628,4 juta. Kemudian pendapatan Tripatra juga menurun 15,6% menjadi USD185,1 juta per September 2023 yang terutama disebabkan oleh turunnya kontribusi proyek BP Tangguh menjadi USD152,8 juta.

BACA JUGA   Flores Siap Jadi Pusat Energi Hijau, Pemerintah Siapkan UPT dan Prodi Baru

Sementara itu perusahaan logistik terintegrasi Interport Mandiri Utama (Interport) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 217,7% menjadi USD83,5 juta setelah Interport mengakuisisi 56% saham usaha logistik laut Cotrans.

Hingga September 2023, pendapatan Interport terdiri dari Cotrans sebesar USD54,3 juta, penyimpanan bahan bakar Kariangau Gapura Terminal Energi (KGTE) sebesar USD20,9 juta, Interport Business Park (IBP) sebesar USD6,5 juta, dan ILSS sebesar USD1,9 juta. Di periode ini volume penyimpanan bahan bakar KGTE meningkat menjadi 21,2 kbd dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 17,4 kbd.

PIS

“Sebagai hasilnya, secara konsolidasi Indika Energy mencatat laba kotor sebesar USD439,8 juta, atau menurun 59,5% dibandingkan periode sembilan bulan pertama di tahun 2022,” lanjut Azis Armand.(DIN/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *