Logo SitusEnergi
Pengamat : Kinerja Apik PGE Harus Dibarengi Hal Ini Pengamat : Kinerja Apik PGE Harus Dibarengi Hal Ini
Jakarta, Situsenergi.com Pengamat Energi dari ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengapresiasi pencapaian kinerja PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) di tahun 2022. Keputusan untuk melantai... Pengamat : Kinerja Apik PGE Harus Dibarengi Hal Ini

Jakarta, Situsenergi.com

Pengamat Energi dari ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengapresiasi pencapaian kinerja PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) di tahun 2022.

Keputusan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) mampu dibuktikan dengan kinerja apik dimana tahun 2022, anak usaha PT Pertamina (Persero) itu sukses meningkatkan laba bersih 49,68% secara year-on-year (YoY) sebesar USD127,32 juta. Laba bersih tersebut akan digunakan untuk dividen sebesar USD100 juta serta laba ditahan sebesar USD27,32 juta.

Total dividen yang dibagikan termasuk dividen interim sebesar USD70 juta serta dividen tambahan sebesar USD30 juta yang akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya.

Menurut Komaidi, positifnya kinerja PGE dan perusahaan pengembang panas bumi lain di Indonesia pada dasarnya tidaklah mengejutkan. Hal ini lantaran potensi bisnis dari pengembangan energi panas bumi sebagai salah satu varian dari EBT (energi baru terbarukan) yang paling potensial dan sangat menjanjikan.

Misalnya saja fakta bahwa cadangan panas bumi yang dimiliki Indonesia merupakan yang kedua terbesar di dunia setelah Amerika Serikat (AS). Hanya saja, Komaidi mengakui, besarnya potensi tersebut selama ini relatif belum nampak lantaran masih terkendala oleh beragam hal.

“Misalnya saja soal keberpihakan regulasi, lalu soal mahalnya investasi, dan sebagainya, sehingga membuat potensi besar ini belum banyak tergarap,” tutur Komaidi.

Namun kemudian dalam perkembangannya, PGE diakui Komaidi berhasil membuktikan bahwa keberadaan energi panas bumi tidak hanya bagus secara lingkungan, namun juga menjanjikan secara bisnis. Oleh sebab itu pengembanhan energi panas bumi ini menjadi hal yang penting untuk terus didukung.

BACA JUGA   Pertamina Turunkan Harga BBM Non-Subsidi Mulai 29 Maret 2025, Sambut Mudik Lebaran
Kardaya Warnika: Reformasi Subsidi BBM Harus Utamakan Stok

“Bahwa ke depan masih perlu banyak perbaikan di sana-sini, itu sudah pasti. Tapi arah (pengembangan) nya saya pikir sudah tepat. Bahwa secara bisnis juga terbukti bisa menghasilkan. Jadi dorongan untuk penggunaan energi bersih ini tidak lagi hanya soal isu lingkungan saja, tetapi juga menguntungkan secara business as usual,” tegas Komaidi. (DIN/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *