Home ENERGI TERBARUKAN Energi Biomassa Perlu Digenjot Untuk Capai EBT
ENERGI TERBARUKAN

Energi Biomassa Perlu Digenjot Untuk Capai EBT

Share
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Produksi biomassa yang merupakan energi baru terbarukan (EBT) harus digenjot sebagai upaya mendorong pencapaian energi non fosil.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha mengatakan pengembangan bioenergi turut berkontribusi pada pencapaian pasokan energi baru terbarukan (EBT) pada tahun 2025, salah satu diantaranya pemanfaatan biomassa.

“Kontribusi biomassa terhadap target bauran EBT pada tahun 2025 sebesar 10,2 juta ton, di mana capaian hingga tahun 2022 baru mencapai 0,6 juta ton,” kata dia dalam pernyataannya dikutip, Senin (08/05/2023).

Menurut dia, biomassa sendiri merupakan bahan yang dapat diperoleh dari tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung, serta digunakan sebagai energi atau bahan dalam jumlah besar.

Jenis dan potensi biomassa meliputi diantaranya hutan energi, limbah pertanian/perkebunan, limbah industri, dan sampah rumah tangga.

“Masyarakat dapat turut berpartisipasi membuat energi dari potensi biomassa dan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Sebab, semua bisa menanamnya,” terang Satya.

Selain untuk sektor ketenagalistrikan, pengembangan pemanfaatan biomassa juga dapat dilakukan di sektor industri seperti industri kimia, petrokimia, F&B, tembakau, kertas, mesin, pertambangan & ekstrasi, konstruksi, tekstil, kulit, transportasi, kayu, besi, semen, metal, pupuk, hingga keramik.

“Di samping itu, potensi pengembangan pemanfaatan biomassa non-listrik juga dapat dilakukan pada pengembangan teknologi tungku biomassa untuk sektor rumah tangga dan UKM, limbah biomassa sebagai sumber energi bagi industri agribisnis, pengganti batubara untuk energi di sektor industri yang membutuhkan proses pemanasan atau pembakaran, serta teknologi liquifikasi untuk pengganti bahan bakar minyak,” kata dia.

Pemanfaatan biomassa juga memiliki sejumlah manfaat, baik dalam hal pengurangan emisi gas rumah kaca, melindungi dan menjaga lingkungan, serta meningkatkan manfaat sosial – ekonomi.

“Meski demikian, pemanfaatan biomassa saat ini masih terkendala oleh harganya yang lebih tinggi dibandingkan BBM,” tegas dia.(SA/SL)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Indonesia Siap Jadi Pemain Utama dalam Transisi Energi Global

Jakarta, situsenergi.com Indonesia menunjukkan keseriusannya menjadi pemain kunci dalam transisi energi global...

Elnusa Galakkan Konservasi Orangutan untuk Jaga Masa Depan Hutan

Jakarta, situsenergi.com Hutan tropis Kalimantan menyimpan kekayaan hayati yang luar biasa, termasuk...

Dharma Polimetal Resmikan PLTS 4.850 kWp, Tekan Emisi Ribuan Ton CO2!

Jakarta, Situsenergi.com Siapa sangka perusahaan komponen otomotif bisa jadi pionir energi bersih?...

Saham Melejit 30%! Investasi Pertamina NRE di Filipina Panen Untung Besar

Jakarta, Situsenergi.com Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) kembali mencetak kinerja...