Jakarta, situsenergi.com
Indonesia yang diharapkan menjadi penentu harga minyak sawit mentah (CPO) dunia banyak didukung sejumlah pihak diantaranya dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo).
Upaya pemerintah mendorong pembentukan peta jalan industri sawit hingga bursa komoditas Tanah Air sehingga RI dapat menjadi penentu harga CPO juga bakal berdampak terhadap petani itu sendiri.
“Tahun 2022 ini kita baru disadarkan bahwa harga berjangka dari CPO ini supaya dunia, harga kita ini menjadi patokan,” kata Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Manurung dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan secara live streaming program Food Agri Insight, dikutip Sabtu (04/02/2023).
Kami, kata Gulat, akan mendapatkan besaran harga CPO yang sebenarnya, kalau selama ini sudah ada tender KPBN, Roterdam dan Bursa Malaysia, itu tidak bisa menjadi patokan harga sesungguhnya.
“Sementara kalau ada perdagangan berjangka, faktornya jangan dari stakeholder biar saja pasar yang menentukan sehingga mengikuti harga yang sesungguhnya,” kata dia.
Jadi, kami petani sawit sangat setuju dengan ide pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan diharapkan usulan itu segera direalisasikan sehingga ini akan menjadi pijakan pada harga CPO dunia.
“Kalau dilihat, jangan melihat dari Roterdam, jangan dilihat dari market tapi dunia harus melihat CPO itu dari Indonesia.(SA/SL)
Leave a comment