Komitmen Penurunan Emisi, Pemerintah Yakin Mampu Tekan Hingga 29 Persen

Jakarta, Situsenergi.com

Pemerintah Indonesia sangat komitmen dalam upaya menurunkan emisi karbon. Pada tahun 2030 di dalam Paris Agreement, pemerintah menyatakan bahwa Indonesia bakal sukses melakukan pengurangan emisi sebesar 29 persen.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa dalam mewujudkan target penurunan emisi ini terdapat sejumlah tantangan. Namun di saat yang sama juga memberikan peluang. Di sisi peluang, pertama masalah climate change saat ini mulai disadari oleh beberapa kelompok masyarakat.

“Bahkan kita melihat semakin muda usia generasinya, mereka memiliki public awareness yang semakin tinggi,” kata Menkeu dalam Webinar Green Economy Outlook 2022 di Jakarta, Selasa(22/2).

Sri Mulyani menjelaskan salah satu survei yang dilakukan United Nations for Development Programme (UNDP) pada 2020 menunjukkan dua per tiga masyarakat global menganggap isu pemanasan global dan ancaman perubahan iklim sebagai prioritas dan mendesak harus segera dimitigasi.

“Ini menunjukkan suatu preferensi dan kesadaran yang sangat kuat, sehingga dia menjadi peluang bagi seluruh rakyat Indonesia dan dunia untuk berpikir dan mendesain bagaimana kita mentransformasikan ekonomi kita menuju transformasi ekonomi yang lebih ramah lingkungan, yang tidak mengotori dengan CO2 lebih banyak, yang bisa menimbulkan ancaman perubahan iklim,” ujar Sri Mulyani.

Karena itu, dia mengatakan semua pihak harus menerjemahkan peluang itu, dan pada saat yang sama, tantangan untuk menjadi sebuah program bersama.
Indonesia, menurutnya, baik dalam pertemuan Paris Agreement 2015 maupun pertemuan climate change di Glasgow 2021, menunjukkan komitmen untuk ikut bersama negara-negara dunia untuk menurunkan emisi karbon.

“Untuk Indonesia, kita menuangkannya dalam nationally determined contribution (NDC), suatu tekad untuk menurunkan CO2 menuju carbon neutral pada 2060. Bahkan, sebelumnya secara spesifik kita telah menyampaikan ingin menurunkan karbon sebesar 29% dengan upaya sendiri dan 41% dengan upaya dan dukungan internasional,” jelas Menkeu. (DIN/rif)