Home ENERGI TERBARUKAN Investor Dubai Siap Produksi Listrik Dari Biomassa Di Indonesia
ENERGI TERBARUKAN

Investor Dubai Siap Produksi Listrik Dari Biomassa Di Indonesia

Share
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Perusahaan Dubai, Al Khaleej Sugar Co (AKS), menyatakan komitmennya untuk berinvestasi di Indonesia. Perusahaan ini berniat untuk memproduksi bioetanol dan listrik dari biomassa. Rrencananya produsen gula terbesar di kawasan Timur Tengah dan lima terbesar dunia ini akan menanamkan investasinya sebesar USD2 miliar atau sekitar Rp28,68 triliun.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyambut baik minat investasi tersebut. Untuk memuluskan rencana investasi itu, pihaknya akan bekerja sama dengan kementerian lain untuk menjajaki peluang investasi tersebut karena terkait investasi energi dan pemenuhan lahannya. Agus berharap penanaman modal perusahaan gula asal Dubai itu bakal menjadi pelatuk industri gula nasional yang lebih efisien pada masa depan.

“AKS akan mengembangkan fabrikasi etanol dari gula. Etanol tersebut pun diharapkan dapat menjadi sumber bahan bakar alternatif,” ujar Agus dalam keterangannya, Senin (8/11/2021).

Negara-negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan Filipina sendiri telah mengembangkan etanol dalam jumlah besar sebagai alternatif bahan bakar fosil. Pemanfaatan etanol dalam energi baru dan terbarukan menjadi satu alternatif untuk pengurangan gas emisi karbon dari sektor transportasi. Selain sebagai bahan bakar, lanjut Agus, etanol gula dapat dimanfaatkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap gula rafinasi.

“Dalam konteks ini, impor gula bisa ditekan dan bahkan ke depan berpeluang berkurang sekitar 750.000 ton per tahun,” ungkapnya.

Al Khaleej Sugar Co juga memiliki pabrik gula di Dubai dengan kapasitas 6.000 ton gula per hari. Selain memiliki pabrik gula di Dubai, perusahaan ini juga berinvestasi di Mesir dan Spanyol. Penghasilan Al Khaleej Sugar Co per tahun diperkirakan sebesar USD14 miliar. Diharapkan dengan investasinya, perusahaan ini mampu membantu memenuhi kebutuhan gula di dalam negeri.

“Kebutuhan gula nasional sekitar 6,7 juta ton. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi impor gula, di antaranya dengan menyiapkan lahan perkebunan tebu dan mendorong proses transformasi digital. Kehadiran AKS di Indonesia, InsyaAllah dapat membantu memenuhi kebutuhan gula nasional,” pungkas dia. (DIN/rif)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Indonesia Siap Jadi Pemain Utama dalam Transisi Energi Global

Jakarta, situsenergi.com Indonesia menunjukkan keseriusannya menjadi pemain kunci dalam transisi energi global...

Elnusa Galakkan Konservasi Orangutan untuk Jaga Masa Depan Hutan

Jakarta, situsenergi.com Hutan tropis Kalimantan menyimpan kekayaan hayati yang luar biasa, termasuk...

Dharma Polimetal Resmikan PLTS 4.850 kWp, Tekan Emisi Ribuan Ton CO2!

Jakarta, Situsenergi.com Siapa sangka perusahaan komponen otomotif bisa jadi pionir energi bersih?...

Saham Melejit 30%! Investasi Pertamina NRE di Filipina Panen Untung Besar

Jakarta, Situsenergi.com Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) kembali mencetak kinerja...