

Capai Ketahanan Energi, Pemerintah Percepat Bangun Infrastruktur Kelistrikan
LISTRIK September 28, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, migas, pengolahan dan pemurnian mineral, serta batu bara terus dipercepat untuk mencapai ketahanan dan kedaulatan energi.
Hal ini dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif di Jakarta, Selasa (28/9/2021). “Selain rasio elektrifkasi terdapat dua program lain yang menjadi sasaran utama pemerintah yaitu rasio desa berlistrik dan tingkat mutu pelayanan,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif pada acara Penghargaan Subroto 2021 yang dipantau di Jakarta, Selasa (28/9/2021).
Menurut Arifin, guna memenuhi target tersebut, terdapat sejumlah strategi yang disiapkan pemerintah bersama PT PLN (Persero). Strategi ini sangat situasional dan menyesuaikan survei di lapangan tergantung wilayahnya.
“Beberapa di antaranya dengan memasifkan perluasan jaringan atau grid extension dengan penyambungan desa atau rumah tangga yang dekat dengan grid PLN. Terdapat 24 desa untuk perluasan jaringan pada 2021,” paparnya.
Selanjutnya, kata dia, ada mini grid yaitu pembangunan pembangkit berbasis energi baru terbarukan setempat untuk kelompok masyarakat yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau. Terdapat 37 desa yang akan dibangun mini grid pada tahun ini.
“Terakhir ada pembangunan pembangkit energi baru terbarukan, stasiun pengisian energi listrik (SPEL), dan alat penyalur daya Listrik (APDAL) diperuntukkan bagi masyarakat yang bermukim tersebar atau scattered,” jelasnya.
“Ada 20.711 unit APDAL atau yang dikenal tabung listrik untuk 285 desa di tahun 2021 berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja dan Negara (APBN) 2021 dan SPEL oleh PLN,” tambah Menteri Arifin.
Lebih jauh ia mengatakan, strategi lain yang sedang diupayakan oleh pemerintah adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan listrik desa.
“Harapannya dengan cara ini daerah terpencil yang ada di pelosok Indonesia bisa mendapatkan listrik dengan pembangunan pembangkit yang mudah dan murah,” ujarnya.
Pihaknya juga mencatat rasio elektrifikasi Indonesia telah mencapai 99,4 persen pada paruh pertama tahun ini atau meningkat 0,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Saat ini rasio elektrifikasi telah mencapai 99,4 persen dan tahun depan seluruh rumah tangga ditargetkan telah teraliri listrik 100 persen,” pungkasnya.(ERT/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.