Logo SitusEnergi
PTBA Akui Dapat “Berkah” Dari Kenaikan Harga Batubara PTBA Akui Dapat “Berkah” Dari Kenaikan Harga Batubara
Jakarta, Situsenergi.com Kenaikan harga batubara secara gradual pada Juni – Juli 2021 membawa berkah bagi PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Tercatat pada periode Juni... PTBA Akui Dapat “Berkah” Dari Kenaikan Harga Batubara

Jakarta, Situsenergi.com

Kenaikan harga batubara secara gradual pada Juni – Juli 2021 membawa berkah bagi PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Tercatat pada periode Juni 2021 harga batubara di pasar global mencapai USD134,7 per ton. Kemudian pada periode Juli 2021 sebesar USD149,8 per ton. Jika dibandingkan periode akhir tahun 2020 harga batubara kali ini sangat jauh dimana saat itu harga rata-rata sebesar USD80,5 per ton.

Direktur Keuangan dan Risiko PTBA, Farida Thamrin mengatakan, kenaikan harga batubara ini dimanfaatkan perseroan untuk meningkatkan produksi dan penjualannya. Terlebih pada kuartal II kondisi cuaca sangat mendukung sehingga angka produksi naik 94 persen dibandingkan kuartal I 2021. Tercatat angka produksi mencapai 13,3 juta ton.

“Pada kuartal I produksi kita memang challangging sebab produksi batubara sangat tergantung pada cuaca. Pada saat itu curah hujan di area pertambangan tinggi tapi masuk di kuartal II cuaca sangat bersahabat sehingga produksi kita meningkat secara baik,” kata Farida dalam public expose live, Senin (6/9/2021).

Ditargetkan sampai akhir tahun ini, produksi batubara oleh PTBA akan mencapai 30 juta ton. Manajemen yakin bahwa target tersebut dapat dicapai lantaran kondisi cuaca yang relatif membaik dibandingkan kuartal I 2021. Kinerja produksi di kuartal II 2021 mampu menutup kekurangan produksi pada periode kuartal I 2021.

” Target produksi di 2021 adalah sebesar 30 juta ton, di sini kita sangat optimis karena bagaimana kenaikan produksi cukup signifikan terjadi di kuartal II. Jadi kuartal III dan IV kita harap curah hujan tidak tinggi. More or less kita cukup happy di kuartal III ini sebab kita udah lalui bulan Juli – Agustus, jadi kita yakin bisa tercapai (target produksi),” ucap Farida.

Sementara itu terkait dengan penjualan batubara baik yang berkalori tinggi atau rendah, Farida menuturkan bahwa angka penjualan telah mencapai 12,9 juta ton. Jumlah ini naik tipis jika dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar 12,6 juta ton. Untuk volume batubara ekspor di kuartal II 2021 naik 63 persen jika dibandingkan kuartal I 2021.

“Penjualan batubara kalori tinggi pada kuartal II 2021 naik hingga lebih dari tiga kali lipat. Dan untuk penjualan ekspor setidaknya 92 persen dari target telah terjual (terkontrak),” sambung Farida.

Dengan kenaikan penjualan dan produksi yang dibarengi dengan perbaikan harga tersebut mendorong kenaikan pendapatan perseroan sebesar 14 persen dari sebelumnya Rp9 triliun menjadi Rp10,3 triliun. Di saat yang sama perseroan mampu mengelola biaya produksi (cash cost) sehingga hanya mengalami kenaikan 2 persen dibandingkan tahun lalu.

BACA JUGA   Angkutan Barang KAI Tumbuh 3 Persen hingga April 2025, Didominasi Batubara

Dua hal tersebut,lanjut Farida, menjadi faktor utama kenaikan laba bersih yang diraih oleh perseroan pada sepanjang semester I 2021. Tercatat realisasi laba bersih PTBA mencapai Rp1,8 triliun atau mengalami kenaikan 38 persen dari sebelumnya hanya Rp1,3 triliun.

“Jadi cost struktur paling tinggi memang ada di area angkutan oleh karena itu kita berusaha mencari terobosan agar biaya ini bisa kita menege dengan baik. Hal ini menjadikan laba bersih kita menjadi Rp1,8 triliun atau naik 38 persen yoy,” pungkas dia. (DIN/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *