Logo SitusEnergi
Pakar UGM Nilai Sekolah Vokasi Mampu Suplai SDM untuk PLTS Pakar UGM Nilai Sekolah Vokasi Mampu Suplai SDM untuk PLTS
Jakarta, Situsenergi.com Sekolah vokasi dinilai bisa menyuplai sumber daya manusia yang mumpuni untuk sektor industri dalam bidang energi terbarukan, terutama pembangkit listrik tenaga surya.... Pakar UGM Nilai Sekolah Vokasi Mampu Suplai SDM untuk PLTS

Jakarta, Situsenergi.com

Sekolah vokasi dinilai bisa menyuplai sumber daya manusia yang mumpuni untuk sektor industri dalam bidang energi terbarukan, terutama pembangkit listrik tenaga surya.

Hal ini disampaikan Direktur Center for Development of Sustainable Region dari Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada Rachmawan Budiarto dalam webinar yang dipantau di Jakarta, Selasa (31/8/2021).

Untuk itu ia mengusulkan agar sekolah-sekolah vokasi ikut terlibat dalam pengembangan industri PLTS di dalam negeri.

“SMK punya bengkel yang saat ini tujuan utamanya adalah pendidikan. Kita tingkatkan afirmasinya sehingga mereka diberi keleluasaan untuk memproduksi dan menjual,” katanya.

Menurutnya, pekerjaan rumah terbesar Indonesia saat ini adalah anggaran swasta maupun APBN yang terbuang untuk operasional dan perawatan. Sinergi vokasi dapat mengurangi beban itu, sekaligus mendorong pengembangan industri lokal.

“Bayangkan simpul ribuan SMK kalau digabungkan dan diintegrasikan dalam supply chain industri energi terbarukan dalam hal ini fotovoltaik akan luar biasa,” ujar Rachmawan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Dadan Kusdiana mengatakan revisi Peraturan Menteri ESDM tentang pemanfaatan PLTS atap dapat menjawab kebutuhan industri.

BACA JUGA   Bye Batubara! RUPTL Baru Fokus ke Energi Hijau, Surya Paling Diandalkan

“Kementerian ESDM berkomitmen akan memacu pertumbuhan industri PLTS atap agar makin berkontribusi signifikan bagi perkembangan energi hijau di Indonesia,” katanya.

“Kehadiran industri pendukung PLTS atap akan memperbaiki keekonomian, sehingga membuat biaya pemasangan PLTS atap makin kompetitif,” tambah dia.

Saat ini, pemerintah masih membahas terkait kapasitas industri lokal PLTS atap yang dibangun di Indonesia, sehingga bisa memacu pelaku usaha untuk membangun industri penunjang PLTS atap baik laminasi maupun sisi hulu pembuatan sel surya.

Berdasarkan data Kementerian ESDM hingga Juli 2021, jumlah pengguna PLTS atap mencapai 4.208 pelanggan dengan kapasitas 35,56 megawatt peak.(ERT/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *