Home MINERBA Hilirisasi Logam Tanah Jarang Harus Dioptimalkan
MINERBA

Hilirisasi Logam Tanah Jarang Harus Dioptimalkan

Share
Share

Jakarta, situsenergi.com

Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menyebutkan Indonesia memiliki sumber kekayaan alam yang besar dengan kondisi geografis Indonesia yang terletak di jalur ring of fire memperkaya potensi keberadaan mineral dan Logam Tanah Jarang (LTJ).

“Kekayaan alam ini diharapkan dapat dikelola sedemikian rupa sehingga dapat memakmuran rakyat sebagaimana diamanatkan dalam UUD Tahun 1945,” kata Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan, dalam sebuah diskusi Hilirisasi Mineral dan Logam Tanah Jarang Guna Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, seperti dikutip Kamis (19/08).

Anggota DEN As Natio Lasman memaparkan mengenai peranan LTJ dalam konstruksi industri dan energi nasional selaras dengan solusi/program strategis Grand Strategis Energi.

“Yang pertama mempercepat pemanfaatan pembangkit EBT sebesar 38 GW tahun 2035 (PLTS dan EBT lainnya), lalu meningkatkan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan membangun transmisi dan distribusi listrik, smart grid, off grid dan PLTN sesaui kebutuhan serta pembentukan Nuclear Energy Programmme Implementing Organitation (NEPIO),” kata dia.

Di dalam Draft Renstra DEN 2021-2025 upaya mencapai target Bauran Energi 23% pada tahun 2025 didorong dengan memastikan pemanfaatan antara lain sel surya dan kendaraan listrik. Demikian juga dengan material PLTB dan ini menandakan bahwa peranan LTJ makin menguat.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif menyampaikan mengenai rencana aksi percepatan pembanguann fasilitasi pemurnian mineral antara lain melakukan fasilitasi terhadap pembangunan smelter dengan menyusun program Quick Win dengan mekanisme Market Sounding, kemudian perusahaan smelter dapat melakukan perubahan kurva-S rencana pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian hingga tahun 2023 (Permen ESDM No.17 Tahun 2020), membantu memfasilitasi pendaan proyek pembanguann fasilitas pemurnian, membantu memfasilitasi Proyek Smelter mendapatkan status PSN (Proyek Strategis Nasional) dan membantu memfasilitasi suplai listrik dari PLN.

“Mengenai rencana aksi untuk dapat menyelidiki potensi mineral LTJ (2021-2024) dimana dibagi menjadi tiga, yakni rutin penemuan daerah prospek baru dan peningkatan status sumber daya melalui eksplorasi sistematis dan rinci,” kata Arifin.

Kemudian, kata Arifin, untuk rencana jangka pendek-menengah yakni daerah potensi LTJ sebagai mineral ikutan pada Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan usulan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) LTJ dan yang terakhir rencana jangka panjang yaitu eksplorasi sumber daya terukur/cadangan LTJ pada Daerah prospek/indikasi yang ada pada WIUP dan penetapan usulan WIUP.(SA/RIF)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

PTBA Uji Coba Co-Firing PLTU 30 MW di Tanjung Enim

Jakarta, Situsenergi.com PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melaksanakan uji coba co-firing pada...

MIND ID Dorong Hilirisasi Nikel di Sulawesi, Ribuan Tenaga Kerja Lokal Terserap

Jakarta, situsenergi.com Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, melalui PT Vale Indonesia...

Harga Batubara Turun, Kinerja Keuangan ITM Tertekan

Jakarta, situsenergi.com PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) menghadapi tekanan kinerja pada...

Waskita Kuasai Proyek Kilang Pertamina di Papua, Kirim Ratusan Beton Jumbo ke Sorong!

Jakarta, situsenergi.com PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) kembali mencetak prestasi di...