Logo SitusEnergi
Minyak Rebound, Hentikan Trend Pelemahan 4 Sesi Berturut-Turut Minyak Rebound, Hentikan Trend Pelemahan 4 Sesi Berturut-Turut
Jakarta, Situsenergi.com Harga minyak berbalik menguat (Rebound), Rabu, setelah penurunan empat sesi berturut-turut akibat kekhawatiran investor tentang prospek permintaan bahan bakar karena penggunaan kereta... Minyak Rebound, Hentikan Trend Pelemahan 4 Sesi Berturut-Turut

Jakarta, Situsenergi.com

Harga minyak berbalik menguat (Rebound), Rabu, setelah penurunan empat sesi berturut-turut akibat kekhawatiran investor tentang prospek permintaan bahan bakar karena penggunaan kereta api, udara dan bentuk transportasi lainnya tetap terhambat di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di seluruh dunia.

Setelah melayang di sekitar penutupan Selasa pada perdagangan pagi Asia, minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 54 sen atau 0,78 persen menjadi USD69,57 per barel pada pukul 14.25 WIB, demikian dikutip dari laporan  Reuters (18/8/2021).

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, naik 46 sen atau 0,69 persen menjadi USD67,05 per barel.

“Dalam jangka pendek, pasar minyak mungkin menjadi  volatile  dengan seringnya  pullback  ketika harga mulai kesulitan karena permintaan di Eropa dan India menghadapi hambatan,” kata Avtar Sandu, Manajer Phillip Futures di Singapura.

India sebagai importir minyak mentah terbesar ketiga di dunia, juga memulai penjualan minyak ke perusahaan penyulingan “pelat merah” dari Strategic Petroleum Reserve (SPR), menerapkan kebijakan baru untuk mengkomersialkan penyimpanan federal dengan menyewakan ruang.

BACA JUGA   Rayakan Harkitnas 2025, Pertamina Gaspol Jaga Energi Indonesia Tetap Nyala!

Dolar yang lebih kuat juga memukul komoditas secara keseluruhan, dengan logam dasar dan logam mulia khususnya sebagai “sama rapuhnya” seperti minyak, ANZ.

Research mengatakan. Minyak mentah biasanya dihargai dalam dolar sehingga  greenback  yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal, memukul permintaan.

Di Amerika Serikat, lebih banyak pasokan bakal “menggerojoki” pasar jika perkiraan resmi terbukti benar.

Produksi  shale-oil  Amerika diperkirakan meningkat menjadi 8,1 juta barel per hari (bph) pada September, tertinggi sejak April 2020, menurut laporan output pengeboran bulanan Badan Informasi Energi.

Persediaan minyak mentah dan bensin AS turun pekan lalu, menurut dua sumber pasar, mengutip angka American Petroleum Institute, Selasa, sementara stok produk penyulingan naik. (SNU/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *