Jakarta, Situsenergi.com
Perkembangan harga komoditas migas dan non migas di pasar internasional mengalami perubahan pada periode Juni 2021. Tercatat harga minyak mentah Indonesia (ICP/Indonesian Crude Price) di pasar dunia pada periode itu mengalami kenaikan cukup signifikan baik secara bulanan (month to month/ mtom) atau tahunan (year on year/yoy).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, mengatakan pada bulan Juni 2021 lalu harga ICP menjadi USD70,23 per barel dari sebelumnya USD65,49 persen. Kenaikan ini setara 7,24 persen secara mtom atau melesar 91,40 persen secara yoy.
Sementara komoditas migas seperti minyak minyak mentah naik 28,52 persen pada Juni 2021. Kemudian harga hasil minyak naik 63,34 persen dan harga gas naik 18,15 persen. Kenaikan harga juga terjadi batubara yang juga naik 21,42 persen secara mtom dan secara tahunan naik 148,94 persen.
“Untuk komoditas harga non migas seperti nikel secara bulanan naik 2,29 persen dan secara tahunan naik 41,27 persen. Kemudian harga timah secara bulanan naik 0,79 persen dan secara tahunan naik 93,03 persen,” ujar Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7/2021).
Sementara untuk beberapa komoditas non migas yang mengalami penurunan harga pada periode Juni 2021 seperti minyak kelapa sawit, minyak kernel, karet dan tembaga. Untuk harga minyak kelapa sawit mengalami penurunan 11,98 persen mtom dan 54,99 persen yoy. Kemudian harga minyak kernel turun 7,26 persen mtom, harga karet turun 7,36 persen mtom dan harga tembaga turun 5,22 persen mtom.
“Berbagai perkembangan harga minyak atau migas dan non migas akan mempengaruhi besaran ekspor impor pada Juni 2021,” pungkas dia. (DIN/RIF)
Leave a comment