Home MIGAS Kerahkan Pesawat Khusus, Pertamina Lakukan Survei Eksplorasi Migas Via Udara
MIGAS

Kerahkan Pesawat Khusus, Pertamina Lakukan Survei Eksplorasi Migas Via Udara

Share
Share
Pesawat Basler BT67 yang digunakan dalam survei Airborne Full Tensor Gradiometry (FTG) Akimeugah.

Jakarta, Situsenergi.com

PT Pertamina (Persero) melakukan inovasi dalam kegiatan hulu migas guna mendukung program pemerintah menuju 1 juta BOPD pada tahun 2030. Salah satu upayanya yaitu agresif mencari cadangan baru melalui aktivitas eksplorasi, termasuk melalui jalur udara.

“Kami menyadari bahwa untuk keberlangsungan perusahaan, kami harus aktif dan masif melakukan eksplorasi untuk menemukan cadangan baru. Dan untuk mengawali aktivitas eksplorasi harus didahului dengan survei geofisika untuk membantu mendapatkan gambaran bawah permukaan bumi,” ujar Direktur Eksplorasi PHE Subholding Upstream Pertamina, Medy Kurniawan, dalam keterangannya, Jumat (25/6/2021).

Lebih lanjut, Medy menambahkan sebagai Komitmen Kerja Pasti (KKP) PHE di Lapangan Jambi Merang, yang ditandatangani pertama pada 31 Mei 2018 dan berlaku efektif mulai 9 Februari 2019, PHE berkomitmen untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang telah diinisiasi selama 3 tahun berjalan baik di wilayah kerja Jambi Merang maupun di wilayah terbuka.

Medy Kurniawan menjelaskan, bahwa Komitmen Kerja Pasti (KKP) Jambi Merang di wilayah terbuka ini merupakan komitmen yang mendukung program pemerintah untuk memperoleh data eksplorasi terbaru sehingga menarik investasi kegiatan eksplorasi di Indonesia.

Pada tahun 2021 ini, lanjutnya, pelaksanaan KKP Jambi Merang di Wilayah Terbuka di antaranya survei Airborne Full Tensor Gradiometry (FTG) yang akan dilaksanakan melalui survei FTG Cekungan Iwur-Akimeugah dan FTG Cekungan Bintuni-Salawati serta survei seismik dengan menggunakan vibroseis untuk memetakan potensi sub volcanic play di Pulau Jawa.

Keseluruhan survei FTG di daerah frontier ini akan memiliki panjang lintasan sekitar 54.000 km dengan luas cakupan area kurang lebih 105.000 km2 dengan menggunakan pesawat Basler BT67 dan Twin Otter.

‘’Survei Airborne & Processing FTG di Wilayah Terbuka merupakan yang pertama kali dilakukan oleh Pertamina melalui salah satu anak perusahaan Subholding Upstream,” kata Medy.

Kemudian, Medy menjelaskan cara kerja FTG adalah dengan mengukur laju perubahan gravitasi ke segala arah medan yang disebabkan oleh geologi bawah permukaan. Ini akan memetakan informasi yang dihasilkan oleh kontras kepadatan yang dihasilkan dari stratigrafi dan graphic perubahan struktural tanah.

“Dengan kecanggihan FTG ini, diharapkan dapat memetakan secara regional struktur bawah permukaan dan membantu mengoptimalkan desain survei seismic 2D,” ujar Agung Prasetyo, VP New Ventures Subholding Upstream yang juga merupakan Direksi Pekerjaan atau Wakatek dalam pelaksanaan KKP Jambi Merang di Wilayah Terbuka.

Agung menambahkan, dengan dimulainya survei melalui udara kali ini, diharapkan tujuan pemetaan survei seismic 2D dapat terpenuhi dan memberikan manfaat yang lebih bagi pemerintah dalam mendukung ketahanan energi negeri. (SNU/RIF)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Pertamina Grand Prix of Indonesia Angkat Citra Lombok di Mata Dunia

Lombok, situsenergi.com Kesuksesan penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 kembali menjadi...

Dirut Pertamina Tinjau Paddock VR46 Racing Team di Ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025

Lombok, situsenergi.com Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri melakukan kunjungan...

Mahasiswa Berprestasi PGTC Pertamina Rasakan Pengalaman Berharga Menyaksikan MotoGP Mandalika

Lombok, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) memberikan kesempatan istimewa kepada para mahasiswa berprestasi...

Pertamina Grand Prix2025 Dongkrak Ekonomi Warga, Warung Lokal Kebanjiran Pembeli

Lombok, situsenergi.com Hadirnya Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 membawa berkah bagi...