


Jakarta, Situsenergi.com
Indonesia Battery Corporation (IBC) menargetkan di tahun 2024 pabrik baterai untuk kendaraan listrik nasional bisa mulai beroperasi. Dengan begitu target produksi 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik di tahun 2030 bisa tercapai.
Komisaris Utama MIND ID, Agus Tjahajana Wirakusumah, mengatakan bahwa pihaknya bersama tiga perusahaan anggota holding perusahaan baterai kini intens melakukan pembahasan dan perumusan strategi percepatan pembangunan pabrik baterai terbesar. Akhir tahun ini ditargetkan IBC sudah bisa melakukan FS (Feasibility Study) dan diharapkan tahun depan bisa menyelesaikan desain dan melakukan konstruksi.
“Kami harap dukungan semua pihak kepada IBC sehingga yang dicita-citakan tercapai pada waktunya,” kata Agus dalam sebuah diskusi virtual Energy Corner, Senin (24/5/2021).
Agus yang juga menjadi Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik atau Electric Vehicle (EV) menambahkan bahwa saat ini sudah ada 11 perusahaan baik nasional atau internasional yang diajak diskusi dan penjajakan kerjasama untuk pembangunan pabrik. Namun dari 11 itu baru ada dua perusahaan yang benar-benar menjalin penjajakan kerjasama lebih mendalam.
“Ada 11 perusahaan yang mendekati kita namun ada 2 perusahaan yang intens melakukan pembicaraan dengan kita. Kita nanti akan jalin kerjasama, kita minta ada transfer teknologi,” sambungnya.
Mengenai kapasitas pabrik, nantinya akan meningkat secara bertahap, sejalan dengan permintaan dari pasar. Untuk tahap awal, pembangunan pabrik baterai terintegrasi ini ditargetkan bisa memproduksi baterai berkapasitas antara 10-30 GWh (Giga Watt Hour). Sementara di tahun 2040 mendatang total produksi baterai diharapkan bisa mencapai 140 GWh.
“Karena memang pasar dalam negeri belum begitu besar sehingga kita harus melihat realita yang ada bahwa ini akan bertahap,” tuturnya. (DIN)
No comments so far.
Be first to leave comment below.